Ayam RI Terancam, Malaysia Mulai Buka Keran Ekspor ke Singapura

Ilustrasi peternakan ayam. (Pixabay)

Editor: Tatang Adhiwidharta - Jumat, 5 Agustus 2022 | 19:15 WIB

Sariagri - Ekspor ayam Indonesia ke Singapura kini terancam, menyusul rencana Malaysia membuka kembali keran ekspornya. Sebelumnya, RI berhasil mengisi kebutuhan ayam ke negeri Singa setelah negeri Jiran berhenti melakukan ekspor.

Tercatat, ada dua perusahaan Indonesia memanfaat peluang ini, yakni Charoen Pokphand dan Japfa. Saat ayam dari Malaysia kembali masuk pasar Singapura dengan harga yang lebih murah, maka ayam dari Indonesia bisa kalah saing.

Apabila hal itu terjadi, efeknya berpengaruh terhadap menumpuknya pasokan ayam di dalam negeri.

"Betul akan kurangi, tapi dalam batas bisa diterima, karena produksi kita 2021 setidaknya berlebih sampai Maret 2022. Kelebihan itu bisa diekspor, bukan banjiri di pasar dalam negeri, sehingga dampaknya ke harga terkoreksi di bawah HPP. Dari sisi volume aman," ujar Sekretaris Jenderal Gabungan Asosiasi Pengusaha Peternak Ayam Nasional (GOPAN) Sugeng Wahyudi.

Nasib peternak ayam di dalam negeri akan sangat tergantung kesiapan Malaysia dalam ekspor ayamnya. Pasalnya, setelah secara ketat melarang ekspor demi mengamankan pasokan unggas dan mengendalikan harga di dalam negeri, kini Malaysia justru mengalami kelebihan pasokan.

Dengan ekspor tersebut, pasokan dalam negeri diharapkan bisa diisi oleh peternak mandiri. Sayangnya, Sugeng Wahyudi mengungkapkan hal itu belum terwujud secara signfiikan.

"Artinya pola masih sama, yang besar masih pasarkan produknya untuk pasar becek, tapi berapa jumlahnya kita nggak tau, tapi setidaknya bulan-bulan kemarin harga relatif baik, udah seminggu ini harga terkoreksi di bawah HPP peternak mandiri kecil," katanya.

Adapun nilai harga pokok produksi (HPP) atau modal peternak untuk menghasilkan unggasnya berkisar di Rp 19.500-20.000. Angka ini dinilai masih terlalu tinggi untuk bisa bersaing di pasar ekspor.

Sementara itu, Menteri Pertanian dan Industri Makanan Malaysia Ronald Kiandee mengatakan pihaknya sedang memantau pasokan ayam lokal dan akan melanjutkan ekspor jika memiliki kapasitas ekstra untuk melakukannya.

Baca Juga: Ayam RI Terancam, Malaysia Mulai Buka Keran Ekspor ke Singapura
Malaysia Pertimbangkan Cabut Larangan Ekspor Ayam per 31 Agustus

"Saat ini, kami mampu memproduksi 106% dari tingkat swasembada kami. Artinya, kami memiliki kapasitas untuk mengekspor ayam dari negara kami," ujar Ronald di parlemen, dikutip dari Reuters, Senin (1/8/22022).

"Saat ini kita mengalami sedikit kelebihan pasokan ayam sehingga menyebabkan harga ayam di pasaran lebih rendah dari harga pagu yang ditetapkan pemerintah,"pungkasnya.