Paparan Pestisida Bisa Mengancam Populasi Lebah Liar

Ilustrasi Lebah (Pixabay)

Editor: Dera - Kamis, 22 Oktober 2020 | 13:00 WIB

SariAgri - Meluasnya penggunaan pestisida bisa menyebabkan populasi lebah liar berkurang. Dalam sebuah studi baru, para peneliti di University of California, Davis, menemukan bahwa ancaman kondisi di atas mengurangi reproduksi lebah kebun biru hingga 57 persen, dan menghasilkan lebih sedikit keturunan betina. Studi ini dipublikasikan di jurnal Proceedings of the Royal Society B.

"Sama seperti manusia, lebah tidak menghadapi satu tekanan atau ancaman saja. Memahami pemicu stres saling mempengaruhi itu sangat penting, terutama untuk populasi lebah dalam sistem pertanian, di mana lebah liar biasanya terpapar pestisida dan makanan bisa langka," kata Clara Stuligross, Ph.D. ahli dari UC Davis.

Studi tersebut menemukan bahwa paparan pestisida memiliki dampak terbesar pada aktivitas bersarang dan jumlah keturunan yang dihasilkan lebah. Paparan pestisida mengurangi reproduksi lebah 1,75 kali lebih banyak daripada membatasi makanan mereka.

Tim penelitian mencoba mengekspos lebah kebun biru ke insektisida neonicotinoid imidacloprid, neonicotinoid yang paling banyak digunakan di Amerika Serikat. Ini juga salah satu insektisida yang paling sering digunakan di California.

Lebah betina yang bersarang ditempatkan di kandang terbang besar yang berisi bunga liar dengan kepadatan tinggi dan lainnya dengan kepadatan rendah. Bunga-bunga di kandang yang satu dirawat dengan insektisida dan yang lain dirawat tanpa insektisida. Insektisida diterapkan berdasarkan petunjuk label.

Lebah dapat terpapar insektisida dengan mengkonsumsi serbuk sari dan nektar dari bunga yang diberi perlakuan. Penelitian serupa telah dilakukan pada lebah madu di laboratorium, namun belum ada penelitian yang sebanding tentang lebah liar di kondisi lapangan atau semi lapangan.

Dua faktor utama yang mempengaruhi perkembangbiakan lebah adalah kemungkinan betina akan bersarang dan jumlah keturunan yang mereka miliki. Penelitian tersebut menemukan bahwa lebah betina yang terpapar pestisida dan kekurangan sumber daya menunda permulaan bersarang selama 3,6 hari, dan menghabiskan 5 hari lebih sedikit untuk bersarang daripada lebah yang tidak terpapar.

Anggota peneliti lain, Neal Williams, seorang ahli ekologi penyerbukan dan profesor di Departemen Entomologi dan Nematologi di UC Davis, mengatakan bahwa penundaan waktu bersarang itu substansial, mengingat lebah hanya bersarang selama beberapa minggu. Produksi lebah betina juga penting untuk menentukan kesehatan populasi lebah di masa depan.

"Di dunia lebah, jantan tidak terlalu penting. Jumlah jantan jarang membatasi pertumbuhan populasi, tetapi jumlah betina yang lebih sedikit akan mengurangi potensi reproduksi generasi berikutnya," kata Williams.

Baca Juga: Paparan Pestisida Bisa Mengancam Populasi Lebah Liar
Peneliti Sebut Penyerbukan Manual Lebih Efektif Tingkatkan Hasil Kakao

Studi tersebut menemukan bahwa paparan pestisida secara dramatis mengurangi kemungkinan seekor lebah menghasilkan keturunan betina. Dari semua betina yang bersarang, hanya 62 persen lebah yang terpapar pestisida menghasilkan setidaknya satu anak betina dibandingkan dengan 92 persen lebah yang tidak terpapar pestisida.

Para peneliti mengatakan bahwa penelitian ini membantu petani membuat keputusan tentang bagaimana mereka mengelola lingkungan di sekitar kebun. Hal ini memperkuat kebutuhan para petani untuk memikirkan secara hati-hati tentang lokasi di mana mereka menanam bunga untuk pakan lebah, untuk mencegah bunga menjadi perangkap yang membuat lebah terpapar pestisida. (Sariagri/Marthin)