A PHP Error was encountered

Severity: Warning

Message: Undefined array key -1

Filename: controllers/Article.php

Line Number: 597

Backtrace:

File: /home/u1347553/public_html/application/controllers/Article.php
Line: 597
Function: _error_handler

File: /home/u1347553/public_html/index.php
Line: 316
Function: require_once

Domba Garut Tembus Pasar Dunia, Bagaimana Nasibnya di Tengah Pandemi? - Peternakan sariagri.id

Domba Garut Tembus Pasar Dunia, Bagaimana Nasibnya di Tengah Pandemi?

Ilustrasi Domba Garut (SariAgri/Nur Rohman)

Editor: Reza P - Sabtu, 17 Oktober 2020 | 20:00 WIB

SariAgri - Peternak sekaligus pemilik tempat penjualan domba Aljun Farm, Aljun Hendro, warga Desa Majasari, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, berhasil menjual domba Garut hingga menembus pasar Uni Emirat Arab (UEA).

Pria yang kerap disapa Edo ini, setiap tahunnya selalu mengekspor domba Garut kualitas terbaik yang ada di tempatnya. Namun, karena sedang pandemi COVID-19, tahun ini ia tidak bisa menjual domba Garut ke UEA.

Biasanya, Edo akan mengirimkan domba Garut ke UEA selama dua periode. Periode pertama pada bulan Februari, serta periode kedua pada bulan Desember.

"Jadwal pengiriman ini ada dua kali. Pertama dibulan Februari sebanyak 50 ekor. Dan bulan Desember 50 ekor," kata Edo kepada SariAgri di kediamannya, di Desa Majasari, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, Sabtu (17/10).

Edo menerangkan, ada kualitas khusus untuk domba Garut yang bisa diekspor ke UEA. Dimana, domba-domba ini harus memiliki panjang tanduk minimal 30 centimeter, berat badan diatas 65 kilogram, memiliki bulu dan kuku yang bagus, serta dalam kondisi sehat.

Sebelum melakukan kesepakatan untuk harga, Edo terlebih dahulu akan mengirim foto domba Garut yang ada di tempatnya. Satu ekor domba Garut kualitas terbaik, lanjut Edo, dihargai sekitar 900 sampai 1.200 USD.

Mayoritas masyarakat di UEA tertarik menjadikan kulit dan tanduk domba Garut sebagai pajangan di rumah mereka. Sedangkan, dagingya untuk keperluan konsusmi.

Edo mengaku sudah menjadi peternak domba Garut selama 14 tahun. Sementara, untuk kegiatan penjualan domba Garut ke UEA baru ia lakukan selama dua tahun terakhir.

"Bulan Februari kemarin tidak ekspor, untuk Desember nanti memang sudah ada pesanan. Namun kami harus konsultasi dengan balai karantina dulu," ucap Edo. (SariAgri/Nur Rohman)



Baca Juga: Domba Garut Tembus Pasar Dunia, Bagaimana Nasibnya di Tengah Pandemi?
Kisah Pria Bisnis Kambing Modal 200 Ribu Untung Miliaran Rupiah