Pasar Hewan Terbesar di Madura Berubah Jadi Pasar Mati Jelang Idul Adha

Pasar Hewan Keppo, Desa Polagan, Kecamatan Galis, Kabupaten Pamekasan, Madura, Jatim. (Sariagri/Arief L)

Editor: Arif Sodhiq - Rabu, 29 Juni 2022 | 10:00 WIB

Sepuluh hari jelang Idul Adha, aktivitas penjualan sapi di Pasar Hewan Keppo, Desa Polagan, Kecamatan Galis, Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur masih sepi. Kondisi ini disinyalir karena wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di sejumlah wilayah sehingga pedagang takut sapi miliknya terpapar.

Selain itu, pembeli tidak berani membeli sapi di pasar hewan karena khawatir ternak yang dibeli untuk hewan kurban terjangkit PMK. Akibat kondisi ini, pasar hewan terbesar di Pulau Madura itu mendadak berubah seperti pasar mati.

Menurut Anshori, pedagang yang biasa mangkal di Pasar Keppo, sepinya aktivitas perdagangan sudah terjadi lebih dari dua pekan terakhir.

“Biasanya sebulan jelang Idul Adha, pasar ini selalu ramai dibanjiri pedagang dan ternak sapi. Namun semenjak merebaknya PMK, hampir di semua wilayah termasuk di beberapa desa yang ada di Madura, membuat pedagang takut berjualan di pasar ini,” ungkap Anshori kepada Sariagri.id, Selasa (28/6/2022).

Anshori mengatakan biasanya semakin mendekati hari raya kurban, Pasar Keppo semakin dipadati ribuan pedagang dari empat Kabupaten di wilayah Madura yaitu Sumenep, Pamekasan, Sampang dan kabupaten Bangkalan.

“Tak hanya pedagang dan pembeli dari empat kabupaten yang ada di Pulau Garam ini. namun juga ada penjual dan pelanggan sapi kurban dari daerah Jawa,” katanya.

Bahkan di hari pasaran seperti saat ini yaitu sepuluh hari jelang Idul Adha, biasanya aktifitas penjualan sapi sangat ramai hingga meluber ke jalan raya.

“Makin mendekati Idul Adha biasanya pasar ini makin ramai sampai pedagang ada yang berjualan di depan pasar. Karena di dalam pasar sudah penuh, terpaksa beberapa pedagang berjualan di jalan raya. Pastinya itu juga membuat kemacetan panjang. Namun saat ini malah kosong melompong,” katanya.

Satgas Penanganan PMK Jatim merilis per 25 juni 2022 jumlah ternak sapi terpapar PMK 100.492 ekor. Kasus aktif PMK 82.056 dengan rincian 81.697 ekor jenis sapi, 60 ekor kerbau, 217 ekor kambing dan 82 ekor domba. Sementara hewan yang mati akibat PMK di Jatim tercatat 563 ekor.

“PMK di Provinsi Jawa Timur hingga 25 Juni sebanyak 100.492 ekor. Jumlah ini menjadikan Jawa Timur menjadi Provinsi dengan kuantitas kasus aktif PMK terbanyak di Indonesia,” kata Ketua Satgas penanganan PMK, Letjen TNI Suharyanto dalam keterangan tertulis, Senin (27/6/2022).

Baca Juga: Pasar Hewan Terbesar di Madura Berubah Jadi Pasar Mati Jelang Idul Adha
DPR Ragukan Daging Kerbau India Bebas PMK, Ini Kata Bulog

Dengan kondisi itu, Pemprov Jatim diminta melakukan pengetatan pelaksanaan lockdown dan meniadakan distribusi hewan ternak antar daerah, termasuk jelang Idul Adha.

“Jawa Timur, sudah masuk dalam zona merah. Terkait hewan kurban, apabila kebutuhan tidak terpenuhi di satu daerah, tidak perlu mobilisasi hewan ternak antar daerah. Hal ini untuk menguatkan pelaksanaan lockdown,” tandasnya.