Ketahui Cara Ternak Ayam Petelur Sejak Awal Hingga Panen

Peternak Ayam Petelur di Blitar, Jawa Timur. (Sariagri/Arief L)

Editor: Tanti Malasari - Selasa, 10 Mei 2022 | 10:45 WIB

Sariagri - Ternak ayam petelur ternyata bisa menjadi usaha yang cukup menjanjikan. Bahkan keuntungan yang didapat bisa mencapai jutaan rupiah.

Meski begitu, modal ternak ayam petelur yang kamu butuhkan tidak harus banyak. Penasaran bagaimana cara ternak ayam petelur? Yuk simak penjelasannya di bawah ini!

Cara ternak ayam petelur skala kecil

Sebelum kita lanjut ke pembahasan bagaimana ternak ayam petelur, alangkah baiknya jika kita berkenala dengan jenis ayam petelur itu sendiri.

Sesuai dengan namanya, ayam petelur adalah ayam betina dewasa yang memang khusus dibudidayakan untuk diambil telurnya saja. Umumnya ayam petelur ini harus menginjak usia 5 bulan dulu, agar bisa di budidaya.

Jika dilihat dari sejarahnya, ayam petelur merupakan jenis ayam yang tinggal di hutan dan dipelihara oleh para penduduk desa. Sebelumnya, ayam jenis ini kerap dijadikan sebagai sumber makanan utama.

Namun seiring berjalannya waktu, ayam-ayam hutan itu akhirnya diseleksi oleh para produsen pangan untuk melihat keunggulan dari ayam petelur tersebut. Lantas bagaimana cara ayam petelur ini bisa diternakkan? Berikut langkah-langkahnya yang harus diketahui.

1. Mengenal jenis ayam petelur

Sebelum memulai budidaya, kamu harus mengetahui jenis apa saja yang ingin diternakkan. Pada dasarnya ayam petelur terdiri dari dua jenis, yang bisa dijadikan ternak, yaitu ayam petelur putih dan petelur cokelat.

Petelur Putih (Ayam Ringan)

Karakteristik ayam putih meliputi:

Telur berwarna putih
• Sensitif terhadap udara panas dan suara bising
• Berat badan tubuhnya lebih ringan dibandingkan petelur cokelat
• Paling banyak dijumpai di pasaran.

Petelur Cokelat (Ayam Medium)

Karakteristik ayam cokelat meliputi:

• Telurnya berwarna cokelat
• Sulit dijumpai dan cenderung lebih mahal untuk dibeli
Harga telur pun lebih mahal
• Ukuran telur lebih besar dan lebih bulat
• Bisa dijadikan ayam pedaging

2. Memilih bibit ayam petelur

Setelah mengetahui jenis apa yang ingin diternak, selanjutnya adalah memilih bibit ayam petelur untuk memulai usaha. Ini menjadi hal penting untuk diperhatikan, sebab untuk menghasilkan telur yang sempurna dan layak jual, dimulai dari pemilihan bibit yang unggul.

Berikut adalah ciri-ciri bibit ayam petelur yang harus diketahui:

• Bibit ayam memiliki bulu yang halus dan mengkilap
• Badan bibit ayam ideal
• Bibit ayam berasal dari induk yang sehat dan berkualitas
• Bibit ayam harus sehat
• Perkembangan bibit ayam harus mulus
Nafsu makan bibit ayam tinggi
• Tidak ada cacat yang terlihat pada badan bibit ayam

3. Menentukan lahan dan membangun kandang ayam

Salah satu faktor yang mendukung dalam pertumbuhan ayam adalah soal kandang. Oleh karena itu siapkan lahan yang luas dan jauh dari pemukiman warga. Sebab usaha ternak ayam ini tentu akan menghasilkan bau tidak sedap.

Setelah itu pilih atau buatlah kandang yang memadai. Untuk ukuran kandang, bisa disesuaikan dengan ayam yang akan diternakkan.

Secara umum, jenis kandang ternak ayam petelur ada 2 macam, yaitu kandang baterai dan koloni atau umparan.

- Kandang Baterai

Jenis pertama adalah jenis kandang yang khusus dibuat untuk bisnis ayam petelur. Satu kandang baterai biasanya hanya diisi oleh 1 ayam ekor ayam saja.

Ada keunggulan yang dimiliki kandang ini, sebab proses pengumpulan telur akan lebih mudah karena telur tidak akan terhalangi atau tertumpuk ayam lainnya.

- Kandang Koloni/Umparan

Lain halnya dengan kandang baterai, kandang koloni atau umparan justru menggabungkan banyak ayam di dalam satu kandang. Umumnya pemilihan kandang ini digunakan untuk memulai bisnis ayam petelur dengan skala yang lebih kecil.

Namun kelemahannya, penggunaan baterai ini adalah sulitnya mendapatkan telur yang tersebar di dalam kandang.

4. Menyediakan minum dan pakan ayam petelur

Selain itu, langkah selanjutnya adalah menyediakan minum dan pakan untuk ayam petelur. Dengan memberikan pakan yang bagus, maka ayam petelur juga dapat tumbuh dengan sehat dan menghasilkan telur-telur berkualitas.

Jenis pakan ayam yang memiliki kadar protein dan nutrisi yang tinggi bagi ayam antara lain jagung, tepung ikan, dan sentrat.

Untuk pemberian makan untuk bibit ayam terbagi menjadi 2 fase, yaitu starter dan finishing.

Starter diberikan pada empat minggu awal, sedangkan finishing diberikan pada minggu kelima sampai enam. Sementara minumnya, selain air, peternak juga wajib memberikan obat anti stres.

Obat ini bisa dicampurkan langsung ke dalam minuman. Agar tidak terlalu pahit, kamu bisa memberikan sedikit gula.

5. Melakukan perawatan

Jangan lupakan juga soal kebersihan kandang ayam, pembersihan kandang dari kotoran baiknya dilakukan setiap hari. Sebab kandang yang bersih akan menciptakan ayam yang jauh dari stress sehingga mampu menghasilkan telur-telur berkualitas dan melancarkan proses penjualan.

6. Melakukan vaksinasi

Tidak hanya manusia saja, tetapi ayam juga butuh vaksinasi. Ayam petelur harus diberi vaksinasi, untuk menambah nutrisi dan vitamin untuk ayam, sehingga mereka akan tumbuh lebih sehat. Selain itu, pengecekan kesehatan ayam pun harus dilakukan secara rutin.

Apabila kamu menemukan ayam yang sakit, segera pisahkan dari ayam petelur lainnya, agar penyakit tidak menyebar kepada ayam yang lain.

Lalu setelah dipisahkan, jangan lupa berikan perawatan intensif, mulai dari pengobatan sampai pemberian vitamin serta nutrisi yang mencukupi.

7. Memanen ayam petelur

Terakhir adalah proses panen. Setidaknya proses panen ini dapat dilakukan setidaknya 3 kali dalam satu hari, yaitu pada pagi, siang, dan sore. Namun harus diketahui, tidak semua telur yang dihasilkan ayam akan memenuhi standar pasar.

Baca Juga: Ketahui Cara Ternak Ayam Petelur Sejak Awal Hingga Panen
Bahan Pakan Ayam Petelur yang Mudah Dibuat, Lengkap dengan Takarannya

Berikut ini adalah cara memisahkan telur berkualitas dan abnormal:

• Telur berkualitas berbentuk oval (tidak lonjong atau gepeng)
• Telur abnormal ukurannya lebih kecil
• Terlur berkualitas berkulit tipis
• Telur abnormal mengambang di air (busuk)
• Telur berkualitas tenggelam di air

Bagaimana Sobat Agri, apakah penjelasan mengenai cara ternak ayam petelur diatas sudah cukup jelas? Semoga bisa bermanfaat bagi kamu yang ingin memulai usaha ternak ini ya!