Hati-hati, Penyakit Ini Bisa Ditularkan dari Hewan Peliharaan

Ilustrasi Anjing (Unsplash)

Penulis: Triana, Editor: Dera - Jumat, 6 Mei 2022 | 19:50 WIB

Sariagri - Mempunyai hewan peliharaan memang bisa menurunkan tingkat stres, seperti anjing atau kucing yang terkadang melakukan tingkah menggemaskan yang membuat kita tersenyum-senyum sendiri.

Namun, ketika kamu memiliki hewan peliharaan bukan berarti kamu hanya memberinya makan saja, ada hal juga yang perlu kamu perhatikan seperti kesehatannya. Masalahnya ada beberapa jenis penyakit yang bisa ditularkan oleh hewan tersebut.

Bahkan penyakit tersebut ditularkan melalui gigitan hingga kotoran dari hewan yang kamu pelihara.

Berikut beberapa penyakit yang bisa ditularkan oleh hewan peliharaan.

Penyakit Lyme

Penyakit lyme adalah infeksi berbahaya yang menyerang sistem kekebalan tubuh. Kondisi yang terparah jika terkena penyakit ini, bisa menyebabkan kelumpuhan, ensefalitis dan meningitis. Pada kebanyakan kasus, penyakit ini ditularkan melalui gigitan kutu yang hidup pada hewan seperti tikus, burung dan rusa.

Bagi orang yang menderitanya akan ditandai dengan ruam merah kecil di kulit dan tidak sakit. Ruam tersebut dapat berkurang atau hilang dalam waktu 1-2 minggu dan kadang disertai dengan demam tinggi, nyeri otot dan sendi yang bengkak.

Demam Kucing

Demam kucing merupakan penyakit infeksi ringan oleh bakteri Bartonella henselae yang disebabkan cakaran atau gigitan kucing. Gejala yang ditimbulkan akibat penyakit ini meliputi pembengkakan kelenjar getah bening, demam, sakit kepala, nafsu makan berkurang dan kelelahan.

Penyakit Anjing Gila (Rabies)

Rabies adalah penyakit virus yang ditularkan melalui gigitan terinfeksi dari hewan. Kebanyakan kasus rabies terjadi karena gigitan anjing, rakun, kelelawar, dan rubah.

Virus rabies menyerang sistem saraf pusat dan menyebabkan penyakit di otak, bahkan yang terparahnya bisa menyebabkan kematian pada penderitaan.

Infeksi Cacing Gelang

Infeksi satu ini juga sering terjadi pada orang yang memiliki hewan peliharaan yang disebabkan oleh kotoran hewan peliharaan dalam bentuk telur (ookista) yang dapat bertahan hidup dalam tanah selama bertahun-tahun. Jika seseorang memakan ookista tanpa sengaja, cacing kecil akan menetas dalam usus dan bergerak ke seluruh tubuh.

Gejala infeksi cacing gelang adalah demam, batuk, asma, atau pneumonia. Sayangnya, hewan ini juga dapat masuk ke mata yang dapat menyebabkan kebutaan akibat penyakit toxocariasis okular.

Infeksi Cacing Pita

Kebanyakan kasus cacing pita yang terjadi pada seseorang karena makan daging mentah atau setengah matang dari hewan yang terinfeksi, paling sering larva ini ada pada daging babi dan sapi.

Dalam usus manusia, larva akan berkembang menjadi cacing pita dewasa. Sebuah cacing pita dapat tumbuh lebih dari 12 kaki dan dapat hidup selama bertahun-tahun dalam tubuh manusia.

Baca Juga: Hati-hati, Penyakit Ini Bisa Ditularkan dari Hewan Peliharaan
Peringati Hari Rabies Sedunia, Daerah Ini Gelar Vaksinasi Hewan Gratis

Toksoplasmosis

Toxoplasma gondii adalah protozoa paling sering menginfeksi kucing. Tetapi juga dapat ditemukan pada hewan berdarah panas lainnya. Orang yang tertular bakteri ini disebabkan melalui kontak dengan kotoran kucing, atau dengan memakan daging setengah matang atau sayuran yang tidak dicuci.

Bakteri ini dapat menyerang jaringan otak dan otot, dan berada di dalam kista yang tahan terhadap serangan sistem kekebalan tubuh. Ibu yang sudah terinfeksi bakteri ini bisa menularkan kepada bayinya melalui plasenta dan dapat menciptakan komplikasi yang serius.