Studi Baru Menunjukkan Anjing Dapat Mengurangi Rasa Sakit Seseorang

Editor: Putri - Kamis, 17 Maret 2022 | 17:55 WIB
Sariagri - Sebuah studi menunjukkan bahwa anjing dapat membantu mengurangi rasa sakit seseorang. Hasilnya penelitian tersebut mendukung apa yang telah lama dirasakan oleh pecinta anjing, yaitu kasih sayang terhadap anjing menenangkan dan meredakan sakit.
Memelihara anjing juga menumbuhkan sedikit optimisme bagi pasien dan penyedia layanan kesehatan yang sering bergulat di rumah sakit akibat pandemi COVID-19.
"Ada penelitian yang menunjukkan bahwa hewan peliharaan adalah bagian penting dari kesehatan kita dengan cara yang berbeda. Mereka memotivasi kita, mereka membangunkan kita, mereka memberi kita rutinitas," kata kepala penelitian tersebut dan profesor di Universitas Saskatchewan, Colleen Dell.
Studi yang diterbitkan dalam jurnal PLOS One, meminta lebih dari 200 pasien di ruang gawat darurat untuk melaporkan tingkat rasa sakit pada skala 1 sampai 10, dengan 10 sebagai tingkat rasa sakit tertinggi. Sebuah kelompok tidak merasakan intervensi terhadap rasa sakitnya. Sementara peserta dalam kelompok lain yang diberi waktu 10 menit dengan anjing, melaporkan lebih sedikit rasa sakit.
Studi ini memiliki metodologi yang kuat, kata Jessica Chubak, peneliti senior di Kaiser Permanente Washington Health Research Institute. Chubak, yang tidak terlibat dalam penelitian ini, mencatat bahwa masih banyak yang harus dipelajari tentang terapi anjing.
"Hasil penelitian ini menjanjikan," kata Chubak, mengutip CNN.
"Pemahaman kami saat ini tentang efek kunjungan anjing terapi di unit gawat darurat cukup terbatas. Jadi, sangat penting untuk melakukan lebih banyak penelitian di bidang ini," tambahnya.
Dell berharap penelitian seperti ini membuat banyak orang berhenti bertanya apakah anjing terapi membantu dalam konteks medis. Pertanyaan tersebut berganti menjadi bagaimana anjing terapi membantu dan bagaimana mengintegrasikannya lebih baik dengan tim perawatan kesehatan.
Pengalaman Menakutkan
Untuk beberapa orang, berada di unit gawat darurat adalah hal menyeramkan dan tidak bisa terlupakan. Selain suasana yang tegang, rasa sakit dari pasien-pasien yang datang menimbulkan rasa cemas dan fokus terhadap kondisi akut semakin memperburuk keadaan.
"Seringkali saran dari hal-hal yang sudah Anda coba, dan kemudian mereka mengirim Anda pulang setelah lama menunggu menyusahkan dan memicu kecemasan, penuh rasa sakit," kata Erin Beckwell, pemilik anjing yang mengalami sakit kronis hampir sepanjang hidupnya.
Kecemasan, depresi, mendapat dukungan atau diberhentikan semuanya dapat berdampak pada bagaimana kita mengalami rasa sakit, kata Buckwell. Masuk akal bahwa menghabiskan waktu dengan makhluk yang memberi kegembiraan dapat membantu merasa lebih baik.
"Hal-hal yang dapat Anda peroleh dari hewan peliharaan dan beberapa emosi positif yang dapat diperoleh dari memiliki hewan peliharaan di sekitar Anda, saya pikir dapat berdampak pada pengalaman rasa sakit itu sendiri," katanya.
Beckwell mengatakan dia mengalaminya secara pribadi dengan anjingnya yang berusia 10 tahun, Reilly. Dia menderita radang sendi dan gangguan autoimun. Dia merasakan hal positif saat berada di dekat peliharaannya.
Baca Juga: Studi Baru Menunjukkan Anjing Dapat Mengurangi Rasa Sakit SeseorangLayaknya Manusia, Hewan Peliharaan Juga Bisa Alami Gangguan Kesehatan Mental
"Saya merasa lebih bisa mengendalikan situasi dan tidak terlalu panik atau cemas terkait keparahan rasa sakit saya, durasi rasa sakit saya, hal-hal semacam itu ketika saya mendapat dukungan tanpa syarat dari anjing saya," kata Beckwell.
"Dia akan mendekat dan sudah belajar selama bertahun-tahun ketika saya kesakitan, dia tidak bisa duduk di pangkuan saya," tukas Backwell.