Cegah Wabah ASF dan Flu Burung, Korsel Tingkatkan Upaya Karantina

Ilustrasi - Petenakan babi. (Unplash)

Editor: Arif Sodhiq - Selasa, 22 Februari 2022 | 17:45 WIB

Sariagri - Korea Selatan (Korsel) akan meningkatkan upaya karantina terhadap penyakit hewan. Hingga saat ini, Korsel melaporkan terjadi peningkatan wabah kasus ASF dari babi hutan dan serangkaian kasus flu burung di peternakan lokal sejak November tahun lalu. 

Dilansir Korea Herald, Selasa (22/2/2022) pemerintah berencana meningkatkan pemantauan peternakan lokal dan menerapkan langkah karantina yang lebih kuat untuk mengekang penyebaran demam babi Afrika (ASF) dan flu burung (AI).

Demam babi telah menunjukkan tanda-tanda menyebar lebih jauh ke wilayah selatan setelah baru-baru ini dilaporkan di wilayah tengah dan timur. Sebanyak 292 kasus ASF telah dilaporkan sepanjang tahun ini.

Kementerian Pertanian mengatakan sebagai upaya mencegah penyebaran ASF, pemerintah akan mengintensifkan operasi perburuan babi hutan dan pencarian hewan terdampak sambil memasang lebih banyak pagar untuk menghentikan migrasi.

Untuk mendukung perluasan fasilitas peternakan, pemerintah mengalokasikan 14,4 miliar won (12,05 juta dolar AS) anggaran tahun ini. Anggaran itu naik dari 8,7 miliar won tahun lalu.  

"Peluang penyakit berdampak pada pertanian lokal dikhawatirkan akan meningkat mulai Maret karena peningkatan aktivitas pertanian dan pertumbuhan pejalan kaki sehingga diperlukan langkah persiapan menyeluruh," ujar perwakilan dari Kementerian terkait melalui keterangan tertulis. 

ASF tidak mempengaruhi manusia tetapi mematikan babi. Saat ini belum tersedia vaksin atau obat untuk penyakit itu. Pemerintah berjanji memperkuat desinfeksi dan karantina terhadap flu burung. 

Baca Juga: Cegah Wabah ASF dan Flu Burung, Korsel Tingkatkan Upaya Karantina
Lagi, AS Konfirmasi Kasus ke-6 Virus Flu Burung pada Unggas Peliharaan di New York

Dari 8 November tahun lalu hingga musim dingin ini total terdapat 44 kasus flu burung di peternakan lokal, dengan kasus terbaru dilaporkan akhir pekan lalu.

Wabah telah melambat dalam beberapa hari terakhir seiring dengan kembalinya burung yang bermigrasi. Tetapi pemerintah berjanji melanjutkan inspeksi rutin, desinfeksi intensif, pemusnahan preventif dan tindakan ketat lainnya di seluruh negeri. 

Video: