Presiden Jokowi Minta Mentan Pastikan Produksi Telur Aman Saat Natal dan Tahun Baru

Ilustrasi peternakan ayam petelur. (pexels)

Editor: M Kautsar - Kamis, 30 Desember 2021 | 16:40 WIB

Sariagri - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta Kementerian Pertanian (Kementan) memastikan produksi telur aman untuk mengantisipasi kebutuhan masyarakat yang meningkat saat Natal dan Tahun Baru 2022. Hal ini ditegaskan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo saat meninjau peternakan ayam petelur di Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan pada Rabu (29/12).

Syahrul menyebut Presiden Jokowi produktivitas peternak ayam untuk menghasilkan telur dan daging harus bisa berkembang dengan baik. Langkah itu untuk mengantisipasi fluktuasi permintaan dan kebutuhan masyaarakat. 

“Bapak Presiden minta kita betul-betul bisa memfasilitasi peternak dari hulu ke hilirnya. Bagaimana budi daya tetap dijaga, dimaintance bahkan dikembangkan, pascanya harus dibuat sedemikian rupa dan kemudian mengindustrikannya kalo memang sudah bisa masuk ke langah itu dan tentu saja kita berharap market-nya sudah ada,” ucap Syahrul.

Syahrul menyebut fluktuasi harga telur yang meningkat saat ini disebabkan dinamika pada momentum Natal dan Tahun Baru 2022. Namun Kementan juga akan segera berupaya supaya harga stabil dan peternak juga tetap bisa diuntungkan.

“Hari ini saya melihat seperti apa kesiapan-kesiapan peternak kita khususnya peternak petelur dan tiga haji bersama saya yang memiliki resort peternakan sampai 1 juta ekor ayam mengatakan hasilnya pe rhari telur itu cukup melimpah,” kata Syahrul.

Baca Juga: Presiden Jokowi Minta Mentan Pastikan Produksi Telur Aman Saat Natal dan Tahun Baru
Harga Jual Telur Belum Membaik, Begini Curahan Hati Peternak yang Terancam Bangkrut

Syahrul berkomitmen terus memperbaiki hulu dan hilir peternakan ayam petelur untuk mengurangi importasi bahan makanan dengan bahan dasar telur. Kedepan berbagai kebijakan harus terus dibenahi dilapangan sehingga peternak Indonesia lebih tangguh dengan berbagai gejolak di pasar.

“Ada yang terus kita harus benahi antara lain tentu saja bukan peternaknya saja yang baik bagaimana budi daya pakannya ternak harus dipersiapkan bahkan di hulu yang utamanya adalah hadir pertanian jagung sehingga ke depan ini bisa terintegrasi, terkorporasi dalam satu sistem,” ucap dia.