Malaysia Musnahkan 6.000 Babi yang Terjangkit Demam Babi Afrika

Ilustrasi babi. (pixabay)

Editor: M Kautsar - Senin, 27 Desember 2021 | 06:00 WIB

Sariagri - Wakil Menteri 1 Industri Pertanian dan Pangan, Malaysia Datuk Seri Ahmad Hamzah menegaskan akan melakukan pemusnahan 6.000 ekor babi yang diduga terjangkit virus African Swine Fever (ASF) atau demam babi afrika. Pemusnahan dilakukan sebagai langkah menekan penyebaran virus tersebut dilakukan setelah adanya evaluasi dan keputusan dari Departemen Pelayanan Veteriner (JPV).

Namun dijelaskan, babi-babi yang dipastikan sehat dapat disembelih di tempat pemotongan hewan yang telah ditentukan dan penjualannya hanya dilakukan di Melaka.

“Ini sejalan dengan Pasal 19 Undang-Undang (Amandemen) Hewan 1953 di mana babi dari peternakan yang dipastikan bebas dari infeksi diizinkan untuk disembelih di rumah potong hewan yang disetujui saja tetapi babi dan bangkainya diizinkan untuk dibawa ke tempat lain. negara bagian," ungkapnya, seperti dilansir Malay Mail, belum lama ini.

Hal itu dikatakan Ahmad saat ditemui wartawan pada acara Melaka Post-Flood Mission Program untuk daerah pemilihan negara bagian Ayer Limau di kompleks JAPERUN yang diresmikan oleh Ketua Menteri Datuk Seri Sulaiman Md Ali.

Dia mengatakan ada 35 peternakan dengan total lebih dari 40.000 babi di Paya Mengkuang, Masjid Tanah dan dari jumlah itu, 6.000 dari tujuh peternakan diduga terjangkit virus ASF.



Ahmad yang juga Anggota DPRD Jasin berpesan kepada warga sekitar agar tidak panik karena penyakit tersebut hanya menyerang hewan dan bukan manusia. “Kami melakukan pemantauan dan pengendalian secara ketat dan jika ada kasus baru. kami akan segera mengambil tindakan. Sejauh ini, hanya tujuh peternakan babi yang terkena dampak yang telah diidentifikasi," jelasnya.

Baca Juga: Malaysia Musnahkan 6.000 Babi yang Terjangkit Demam Babi Afrika
Tetap Waspadai Virus ASF, Ekspor Rutin Babi Pulau Bulan ke Singapura 1000 Ekor per Hari



“Semua peternak yang terlibat telah memberikan kerja sama yang baik untuk memungkinkan pemantauan dan pengendalian infeksi di peternakan mereka,” katanya menambahkan.

Kemarin, JPV Malaysia mengkonfirmasi infeksi virus ASF di tujuh peternakan babi komersial di Paya Mengkuang Itu terdeteksi melalui penyelidikan yang dilakukan dan infeksi dikonfirmasi melalui pengujian sampel di laboratorium departemen di Sepang pada 20, 22 dan 23 Desember.