Mengenal Burung Pencabut Nyawa Pembawa Pesan Kematian Lewat Kicauannya

Ilustrasi burung kedasih. (foter).

Editor: Reza P - Selasa, 26 Oktober 2021 | 16:10 WIB

Sariagri - Nyanyian burung yang indah ketika di pagi hari adalah hal yang sangat ditunggu sebagian orang, terutama orang yang menetap di pedesaan. Nyanyian burung yang indah seketika meningkatkan semangat kamu untuk menjalani kehidupan sehari-hari. Bagi sebagian orang, mendengarkan kicauan burung di pagi hari dapat membuat tenang dan suasana hati menjadi senang.

Namun, tidak semua loh kicauan burung dapat membuat kita seperti itu. Ada juga kicauan burung yang dipercaya membawa kabar buruk untuk orang yang mendengarkannya.

Seperti kicauan burung kedasih atau emprit gantil yang diyakini oleh masyarakat Jawa sebagai tanda kematian. Oleh karena itu, banyak orang yang akhirnya menjuluki burung tersebut sebagai burung pencabut nyawa. 

Dari mitos yang beredar, kicauan burung kedasih akan membawa tanda buruk untuk orang yang mendengarnya. Contohnya seperti kabar kematian, datangnya malapetaka, hingga mengabarkan akan ada orang yang sakit. 

Tidak seperti kawanan burung lainnya yang hidup berkelompok, burung kedasih lebih suka hidup menyendiri. Biasanya burung betina akan akan datang pada burung kedasih jantan pada masa perkawinan. 

Meski dianggap menyeramkan dan dikaitkan dengan hal-hal buruk, ternyata kicauan itu berguna untuk menarik perhatian burung kedasih jantan dan untuk menitipkan telurnya.

Setelah anak dari burung kedasih yang sudah lahir, nantinya akan dirawat oleh burung jenis lain. Di mana, induk dari burung lain tersebut tidak menyadari kehadiran burung kedasih dikarenakan ukurannya relatif sama.

Baca Juga: Mengenal Burung Pencabut Nyawa Pembawa Pesan Kematian Lewat Kicauannya
Ngeri! Ini 6 Suara Hewan yang Dipercaya Bisa Tunjukan Keberadaan Makhluk Halus

Selain itu, ketika induk burung lain mencari makan, maka saat itulah Kedasih akan membunuh semua anak burung jenis lainnya.

Induk dari burung Kedasih disebutkan tidak akan membuat sarang dengan pasangannya. Mereka akan menitipkannya di sarang burung lain agar telurnya dierami.

Setelah telurnya dierami burung lain, burung kedasih betina pun akan mencari pasangan lain untuk bertelur lagi.