Catat! Ini Hal yang Harus Diperhatikan Saat Vaksinasi Hewan ternak

Ilustrasi sapi. (pixabay)

Editor: Dera - Kamis, 30 September 2021 | 16:00 WIB

Sariagri - Vaksin sangat penting untuk menjaga ternak tetap sehat dan produktif. Meskipun vaksin tidak memberikan perlindungan mutlak, tetapi sangat membantu merangsang sistem kekebalan hewan dan meningkatkan kemampuannya untuk melawan infeksi atau mengurangi dampak penyakit.

Namun demikian, pemberian vaksin harus dilakukan pada waktu dan cara yang benar serta melibatkan tenaga veteriner ataupun dokter hewan yang kompeten.

"Riwayat kawanan ternak, jenis vaksin, metode pemberian dan usia hewan semuanya ikut berperan, jadi sangat penting bagi peternak untuk bekerja sama dengan dokter hewan setempat dalam mengembangkan program vaksinasi. Mereka memiliki pengalaman dan pengetahuan tentang banyak vaksin yang berbeda, serta masalah penyakit di lokasi peternakan,” kata dr. Russ Daly, ilmuwan dari South Dakota State University (SDSU), seperti dikutip dari extension.sdstate.edu.

Sebagian besar vaksin adalah virus hidup yang dimodifikasi (MLV) atau "dibunuh" yang tidak aktif. Vaksin MLV mengandung seluruh kuman yang telah diubah sedemikian rupa sehingga, sementara mereka dapat berkembang biak di dalam tubuh, kemampuannya untuk menyebabkan penyakit telah dihilangkan. Vaksin yang tidak aktif mengandung bakteri atau virus yang telah dinonaktifkan oleh panas atau bahan kimia.

Waktu dan suhu Faktor lain yang perlu diperhatikan menurut Dally adalah masa berlaku vaksin. Protein adalah komponen utama organisme yang menyusun vaksin MLV dan vaksin mati, dan mereka hancur menurut dua faktor utama: waktu dan suhu.

"Seiring berjalannya waktu, protein yang membentuk organisme vaksin pecah menjadi bagian-bagian yang lebih kecil. Dengan waktu yang cukup, tidak akan ada lagi organisme utuh yang cukup untuk secara efektif merangsang respons imun,” kata Daly.

Ia menambahkan, "Juga, suhu penyimpanan yang lebih tinggi dari rekomendasi label akan menghasilkan tingkat disintegrasi yang lebih cepat dan akan mengurangi efektivitas vaksin apa pun, baik yang tidak aktif atau MLV. Di sisi lain, suhu beku juga akan berdampak buruk pada vaksin."

Selain waktu dan suhu, disinfektan umum dan sinar ultraviolet dapat mengurangi kelangsungan hidup organisme hidup yang dimodifikasi. “Vaksin hidup yang dimodifikasi hanya akan bertahan selama satu atau dua jam setelah rehidrasinya, bahkan jika tetap dingin,” kata Daly.

Daly merekomendasikan beberapa tips untuk menangani, menyimpan dan menggunakan vaksin:

1. Membeli vaksin dan peralatan

Perhatikan tanggal kedaluwarsa sebelum membeli. Beli jenis yang sesuai dan jumlah jarum yang cukup. Rencanakan untuk mengganti jarum saat menjadi bengkok, kusam atau kotor dan sebelum memasukkan vaksin ke dalam jarum suntik.

2. Pengangkutan dan penyimpanan vaksin

Jaga kotak dan botol tetap dingin dan jauhkan dari sinar matahari selama pengangkutan. Gunakan paket es beku dalam kotak terisolasi (cuaca panas) dan cegah vaksin membeku (cuaca dingin). Sebelum digunakan, simpan vaksin di lemari es yang berfungsi dengan baik.

3. Peralatan dan area kerja

Gunakan alat suntik yang bersih. Jangan membersihkan bagian dalamnya dengan sabun atau disinfektan kimia, termasuk alkohol. Siapkan area untuk jarum suntik sedemikian rupa sehingga ternaungi dan tetap sejuk dan bebas debu saat bekerja.

4. Saat vaksinasi

Simpan botol vaksin dalam pendingin tertutup dengan kantong es (cuaca panas) atau kemasan panas (cuaca dingin) sampai dibutuhkan. Saat menggunakan vaksin MLV, rehidrasi vial satu per satu sesuai kebutuhan atau sebanyak yang akan digunakan dalam waktu satu jam.

Baca Juga: Catat! Ini Hal yang Harus Diperhatikan Saat Vaksinasi Hewan ternak
So Sweet, Pria Ini Perlakukan Hewan Ternaknya Bak Sahabat Karib

Selalu gunakan jarum baru untuk memasukkan vaksin ke dalam spuit. Lindungi jarum suntik dari panas, cahaya dan pembekuan saat bekerja. Saat menggunakan sistem injeksi bebas jarum atau jarum suntik yang mengambil dosis dari tabung yang terpasang pada botol vaksin, perawatan harus dilakukan untuk memastikan botol dan tabung tetap dingin dan terlindung dari sinar matahari.

5. Setelah vaksinasi selesai

Buang semua vaksin MLV yang tidak digunakan. Buang sebagian botol vaksin inaktif yang telah terkontaminasi oleh jarum kotor. Kembalikan MLV yang tidak dicampur dan vaksin tidak aktif yang tidak digunakan ke lemari es yang berfungsi dengan baik sesegera mungkin. Bersihkan spuit, jarum transfer dan selang. Ikuti petunjuk pabrik tentang pembersihan dan perawatan yang tepat dari sistem injeksi bebas jarum.