Hati-hati! Ternyata Hewan Peliharaan Dapat Terpapar Covid-19

Ilustrasi Kucing. (Pixabay)

Editor: Tatang Adhiwidharta - Senin, 16 Agustus 2021 | 17:00 WIB

Sariagri - Dosen Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada (UGM), Guntari Titik Mulyani, menjelaskan bahwa sejak 5 Maret 2020 telah terdeteksi adanya penularan Covid-19 ke hewan peliharaan, seperti dua ekor anjing peliharaan dan satu ekor kucing peliharaan di Hongkong, serta dua ekor kucing peliharaan di Amerika Serikat.

Seluruh hewan yang terpapar itu diketahui berhubungan dekat dengan pemiliknya yang lebih dahulu terinfeksi virus corona.

“Mengutip pendapat Jianzhong, salah satu peneliti Sars-CoV-2 dengan menginokulasikan virus intranasal pada tujuh kucing berumur 6—9 bulan, maka didapati Sars-CoV-2 dapat bereplikasi efisien pada kucing, dan kucing yang lebih muda lebih rentan daripada yang lebih tua. Virus SARS-CoV-2 dapat menular antara kucing melalui rute udara, jelasnya, seperti dikutip dari laman ugm.ac.id.

Masih mengutip pendapat Jianzhong, Guntari memaparkan bahwa virus corona juga menginokulasi virus intranasal pada lima anjing berumur 3 bulan dan didapati bahwa anjing memiliki kepekaan yang rendah terhadap infeksi SARS-CoV-2. Meski begitu, hingga saat ini tidak ada bukti bahwa hewan memainkan peran penting dalam penyebaran virus yang menyebabkan Covid-19.

Guntari menjelaskan corona virus (CoV) merupakan sekelompok virus RNA yang terselubung, untai tunggal  yang termasuk dalam urutan Nidovirales, famili Coronaviridae. Virus diberi nama corona karena ketika dilihat dari atas di bawah mikroskop elektron, virus memiliki cincin proyeksi yang tampak seperti coronet atau mahkota kecil yang terbuat dari ornamen yang dipasang pada cincin logam.

Ada banyak jenis corona virus, masing-masing memengaruhi spesies hewan yang berbeda, termasuk manusia. Atas dasar pohon-pohon filogenetik empat klaster coronavirus (CoV) dapat dibedakan, tiga di antaranya (Alpha-, Beta- dan Gammacoronavirus) dan telah diakui dan diklasifikasikan sebagai genera.

Penyakit yang disebabkan karena alphacoronavirus telah lama dijumpai pada anjing (Canine Corona Virus/CCoV) dan kucing (Feline Corona Virus/FCoV). Betacoronavirus pada manusia menyebabkan SARS dan MERS,” jelasnya.

Saat ini, vaksinasi terhadap virus corona pada anjing telah rutin dilakukan oleh pemilik hewan. Sementara kebanyakan CoV manusia (HCoV) menyebabkan infeksi saluran pernapasan atas yang relatif ringan (flu biasa).

Melihat kejadian hewan kesayangan dapat tertular Covid-19, Guntari menyarankan agar pemilik wajib untuk mencegah kontak penderita Covid-19 dengan hewan kesayangannya. Kucing memiliki kepekaan terinfeksi yang lebih tinggi dibandingkan anjing. Oleh karena itu, jika dijumpai kasus Covid 19 pada kucing, maka isolasi hewan juga perlu dilakukan untuk mencegah kemungkinan penularan kepada hewan lain.

Hingga saat ini tidak ada bukti bahwa hewan memainkan peran penting dalam menyebarkan virus yang menyebabkan Covid-19 pada manusia. Beberapa upaya yang dapat dilakukan guna menjaga hewan peliharaan agar tidak terpapar Covid-19 adalah dengan mengoptimalkan imunitas hewan, mencegah kontak dengan manusia atau kucing yang positif Covid-19, dan membawa hewan peliharaan yang diduga tertular ke dokter hewan.

Baca Juga: Hati-hati! Ternyata Hewan Peliharaan Dapat Terpapar Covid-19
Jerman dan Perancis Abaikan Seruan WHO Soal Pemberian Booster Vaksin COVID-19

Jadi, pada prinsipnya Covid-19 pada manusia bisa menular pada anjing dan kucing, tetapi tidak sebaliknya,” terangnya.

Gejala Covid-19 pada anjing dan kucing tidak seburuk seperti yang dialami pada Manusia. Namun, kondisi imun pada hewan peliharaan harus tetap dijaga dalam kondisi optimal guna mencegah hewan itu terpapar Covid-19 dan melakukan isolasi jika hewan sudah terpapar.

Video terkait: