Sapi Pilihan Presiden Jokowi Seberat 1,25 Ton untuk Warga NTB Akhirnya Disembelih

Sapi kurban milik Presiden Joko Widodo di Nusa Tenggara Barat (NTB). (Foto: Sariagri/Yongki)

Editor: M Kautsar - Selasa, 20 Juli 2021 | 22:30 WIB

SariAgri - Pada Hari Raya Idul Adha, Presiden Jokowi selalu menyumbangkan sapi kurban ke seluruh provinsi se-Indonesia. Salah satunya yakni di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) yang mendapatkan sumbangan sapi kurban. Sapi tersebut dibeli langsung dari peternak lokal di Kabupaten Lombok Timur, NTB.

Kepala Disnakeswan NTB, Khairil Akbar mengatakan, tahun ini provinsi NTB kembali mendapat sumbangan sapi ekor kurban dari Presiden Jokowi yang dibeli di salah satu peternak asal Lombok Timur.

Hewan kurban yang menjadi langganan presiden tersebut merupakan sapi simental dengan bobot sebesar 1,25 ton. Sapi ini, katanya, dirawat selama empat tahun dan khusus disiapkan untuk sapi kurban presiden.

"Alhamdulillah pembelian langsung dari peternak lokal dan tahun ini disembelih di Kabupaten Sumbawa Barat," ujar dia usai meninjau langsung proses pemotongan hewan kurban sumbangan dari presiden Jokowi tersebut di halaman kantor Bupati KSB, Selasa (20/07).

Dia mengatakan, pemberian pakan sapi berupa pakan, sehingga kondisi sapi tetap sehat dan memiliki bobot lebih dari 1 ton.

"Daging sapi kurban itu diikhtiarkan untuk diberikan kepada masyarakat Sumbawa Barat pada perayaan Hari Raya Idul Adha 1442 Hijriyah tahun ini," imbuhnya.

Ke depan, hewan kurban sumbangan presiden di tahun-tahun berikutnya akan disalurkan ke seluruh kabupaten/kota se-NTB. Sehingga pihaknya mengharapkan agar sumbangan presiden itu dapat memenuhi nutrisi dan meningkatkan imun masyarakat, terlebih di masa pandemi Covid-19 yang sedang berlangsung.

"Karena sapi ini merupakan sapi yang diternak khusus dengan pengawasan dan pemeriksaan dari para dokter hewan. Sehingga keamanan dan kesehatan sapi jenis Simental ini benar-benar dijaga," ucap dia.

Di sisi lain, meski daerah tengah dirundung pandemi pandemi dan terlebih adanya regulasi PPKM, antusiasme masyarakat untuk berqurban cukup tinggi.

Hal itu terlihat dari jumlah hewan kurban di NTB yang laku terjual. Dilaporkan hingga kini bahwa sebanyak 15.000 ekor lebih hewan kurban berhasil terjual ke luar NTB, khususnya Pulau Jawa.

Menurut Khairil, kondisi tentunya berdampak positif untuk meningkatkan swasembada daging dan kesejahteraan peternak.

"Tentu hal ini menjadi bukti nyata bahwa program Industrialisasi yang terus digencarkan oleh pemerintah provinsi NTB terus menggeliat, bukan hanya mampu menciptakan mesin-mesin produksi, namun masyarakat NTB juga terus berikhtiar untuk mewujudkan swasembada daging," kata dia.