Peneliti Cina Temukan Sel Tikus yang Bisa Obati Kemandulan pada Pria

Ilustrasi tikus. (pixabay)

Editor: Dera - Rabu, 16 Juni 2021 | 19:00 WIB

SariAgri - Sebuah tim peneliti Cina telah menggunakan tikus untuk mengidentifikasi gen yang menyebabkan infertilitas atau kemandulan pada pria. Temuan awal ini diharapkan dapat membuka jalan menuju pengobatan kemandulan di masa mendatang.

Saat ini, masalah infertilitas atau kemandulan pria mempengaruhi 20 juta orang di seluruh dunia dan berkontribusi pada sekitar 50% infertilitas pada pasangan rumah tangga. Ada berbagai alasan untuk itu, tetapi salah satu penyebabnya adalah malformasi pada ekor sperma, mencegahnya berenang menuju telur.

Dalam penelitiannya, para peneliti di Pusat Medis Wanita dan Anak Guangzhou mengumpulkan sperma dan sampel genetik dari pria tidak subur.

Pada satu individu, mereka menemukan mutasi genetik yang menyebabkan cacat pada protein di ekor sperma atau di sebut FSIP2 (Fibrous Sheath-Interacting Protein 2).

"Selubung berserat menutupi ekor sperma yang ditemukan pada manusia, tikus dan spesies lain, di mana pembuahan terjadi di dalam tubuh hewan," kata Na Li, peneliti utama proyek tersebut.

"Ini menawarkan fleksibilitas dan kekuatan ekor sperma yang diperlukan sperma untuk berenang di media padat dan lengket tubuh manusia sebelum mereka bertemu sel telur. Menariknya, hewan yang spermanya berenang melalui air karena pembuahan terjadi di luar tubuh, seperti ikan, tidak memiliki protein FSIP2 atau versi yang cacat," ungkapnya.

Para peneliti membiakkan dua populasi tikus, satu dengan mutasi FSIP2 yang sama dengan pasien manusia dan yang lainnya memproduksi protein FSIP2 normal secara berlebihan.

Baca Juga: Peneliti Cina Temukan Sel Tikus yang Bisa Obati Kemandulan pada Pria
Bisa Deteksi Bahan Peledak, Ini Tikus yang Selamatkan Ratusan Nyawa Manusia

Tikus yang memproduksi protein secara berlebihan diketahui memiliki ekor sperma tujuh kali lebih panjang dari tikus normal dan mereka tetap subur.

Para peneliti berharap temuan mereka pada tikus akan berguna untuk mengembangkan pengobatan untuk infertilitas pria karena pentingnya selubung berserat di ekor sperma.