Bisa Deteksi Bahan Peledak, Ini Tikus yang Selamatkan Ratusan Nyawa Manusia

Ilustrasi tikus. (pixabay)

Editor: Dera - Senin, 7 Juni 2021 | 19:30 WIB

SariAgri - Magawa, seekor tikus yang selama ini terkenal karena kemahirannya mengendus dan mendeteksi ranjau darat akhirnya pensiun dan mengakhiri tugasnya. Selama lima tahun bertugas di bawah bimbingan organisasi nirlaba Belgia, APOPO, Magawa berhasil menemukan puluhan bahan peledak dan menyelamatkan banyak nyawa.

Selama bertugas, Magawa dilaporkan sukses menemukan 71 ranjau darat dan lusinan bahan peledak, khususnya di wilayah Kamboja. Ia bahkan menjadi satu-satunya tikus yang mendapat anugerah medali emas dari PDSA.

Melansir Independent, Magawa yang kini hewan berusia tujuh tahun, merupakan spesies tikus berkantung raksasa Afrika. Tikus ini dapat bertahan hidup selama delapan tahun dan lebih besar dari kebanyakan tikus, tetapi cukup ringan untuk berjalan di atas ranjau darat tanpa memicu ranjau.

Magawa yang panjangnya 70cm, menjadi hewan pengerat paling sukses yang dilatih oleh organisasi nirlaba Belgia, Apopo. Pihak Apopo mengatakan dia telah membersihkan areal seluas 20 lapangan sepak bola, menemukan 71 ranjau darat dan 38 barang lain yang belum meledak.

Apopo mengatakan meskipun masih sehat, Magawa telah mencapai usia pensiun dan pergerakannya mulai melambat.

Saat muda, Magawa dilatih menggunakan clicker dan hadiah makanan ketika dia mendekati sesuatu dengan aroma bahan kimia peledak yang digunakan di ranjau darat. Setelah hanya sembilan bulan, dia lulus semua ujiannya dan dipekerjakan di Asia Tenggara. Kamboja diperkirakan memiliki hingga 6 juta ranjau darat.

“Penampilan Magawa tidak terkalahkan dan saya bangga bekerja berdampingan dengannya,” kata Malen, sang pawang, kepada BBC.

Baca Juga: Bisa Deteksi Bahan Peledak, Ini Tikus yang Selamatkan Ratusan Nyawa Manusia
Dijamin Ampuh, Ini Cara Jitu Mengusir Tikus dari Rumah

“Dia kecil tetapi dia telah membantu menyelamatkan banyak nyawa, memungkinkan kami untuk mengembalikan tanah aman yang sangat dibutuhkan kembali kepada orang-orang kami secepat dan seefektif mungkin," tambahnya bangga.

Menurut PDSA,  tikus dapat mencari area seukuran lapangan tenis dalam 30 menit, sementara manusia dengan detektor logam akan memakan waktu hingga empat hari.