Rumah Maggot Tepi Citarum untuk Hasilkan Pakan Ternak dan Jadi Bank Sampah

Penulis: Andry, Editor: Reza P - Jumat, 16 April 2021 | 14:40 WIB
SariAgri - Pengembangan maggot sebagai pakan ternak sekaligus untuk pengolahan sampah organik semakin berkembang. Kali ini, Subsektor 7 Citarum Harum membangun rumah maggot di Taman Ceria di bantaran Sungai Citarum Rw 4 Bojongasih Dayeuhkolot Kabupaten Bandung. Rumah Maggot yang dibangun ini sangat sederhana hanya berukuran 6 m2.
Maggot adalah larva lalat yang mampu menguraikan sampah organik dengan sangat cepat dalam jumlah besar. Pengembangan maggot menjadi produk olahan pakan ternak seperti ayam, bebek, ikan, dan burung.
Dansektor 7 Kolonel Inf Jefson Marisano mengatakan, proses pembuatan rumah maggot ini dilakukan anggota Subsektor Dayeuhkolot bersama warga. Diharapkan, awal pekan depan sudah bisa dioperasionalkan.
“Kedepannya rumah maggot ini akan menjadi pengolahan sampah organik yang dihasilkan dari sampah rumah tangga lingkungan RW setempat,” ujarnya dikutip dari laman Citarum Harum.
Dengan adanya budidaya maggot nantinya masyarakat bisa mengelola sampah rumah tangganya. Sehingga budidaya maggot ini tak hanya berpotensi bisnis, namun juga berpotensi pengembangan ekonomi masyarakat dengan membantu mengatasi masalah lingkungan.

Pembangunan rumah maggot ini, kata dia, selain untuk mengurangi volume sampah yang dibuang ke Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) di Rajamandala Kabupaten Bandung Barat, kedepannya akan dijadikan budidaya pakan ternak.
“Kualitas pakan ternak dari maggot menghasilkan hasil yang baik dengan protein yang tinggi dibandingkan pakan ternak lainnya,” kata dia.
Baca Juga: Rumah Maggot Tepi Citarum untuk Hasilkan Pakan Ternak dan Jadi Bank SampahMahasiswa Unair Jadi Pebisnis Maggot BSF
Menurut Jefson, banyak sampah organik dari rumah tangga tidak bisa dimanfaatkan. Padahal ini bisa dikelola dengan baik dengan cara membuat maggot. Kalau sampah plastik, kertas dan lainnya bisa dijual kembali.
Dia menambahkan bahwa rumah maggot juga disiapkan bank sampah sehingga sampah dari warga bisa dipilah berdasarkan kategori organik dan non-organik. Sampah non-organik masih dipilah lagi, yang sekiranya bisa didaur ulang dan dijual kembali maka akan dikumpulkan.
Video Terkait: