Hati-hati! Makan Daging Tikus Bisa Terserang 5 Penyakit Ini

Daging Tikus. (Ia Teh/National Geographic)

Editor: Tatang Adhiwidharta - Rabu, 7 April 2021 | 18:40 WIB

SariAgri -  Banyak orang di beberapa negara tropis Asia, gemar mengonsumsi daging tikus. Ini umumnya terjadi bagi masyarakat pertanian, seperti yang terjadi di Vietnam yang harga daging tikus lebih mahal dari daging ayam.

Perlu diketahui, mamalia satu ini membawa lebih dari 60 penyakit yang bisa memengaruhi manusia. Bahkan infeksi bakterinya bisa menular dan bisa jadi penyakit.

Lantas apa yang akan terjadi jika Kita makan daging tikus? ternyata ada sejumlah penyakit yang bisa disebabkan.

1. Leptospirosis

Leptospirosis merupakan infeksi bakteri yang bisa menular dari tikus ke manusia. Kita bakal terserang penyakit ini ketika makan daging tikus, makanan yang terkontaminasi, atau kontak langsung dengan urine tikus.

Pada umumnya gejala baru muncul setelah lima hingga 14 hari setelah infeksi terjadi. Gejala tersebut meliputi demam, batuk, diare, sakit kepala, ruam, dan iritasi pada mata.

Seperti diberitakan Medical News Today, pada umumnya pasien akan sembuh dengan sendirinya setelah seminggu. Namun ada 10 persen dari mereka justru mengalami leptospirosis yang parah. Jika itu terjadi, artinya bakteri sudah masuk ke hati, ginjal, atau bahkan jantung.

2. Hantavirus

Hantavirus merupakan penyakit berikutnya yang disebabkan oleh tikus. Gejala ini menyerupai flu tapi terjadi dalam waktu yang lama, yaitu lebih dari 10 hari.

Manusia bisa mendapatkannya melalui makanan yang terkontaminasi daging atau urine tikus. Virus juga bisa menyebar melalui udara.

Hantavirus dapat menjadi komplikasi yang serius, bahkan bisa menyebabkan kematian. Jika sudah menginfeksi tubuh, virus ini dapat mengisi paru-paru dengan cairan sehingga kita sulit bernapas.

Selanjutnya, tekanan darah pun menurun dan organ pun rusak, terutama jantung. Mengutip dari Mayo Clinic, tingkat kematian penyakit ini bisa mencapai 30 persen.

3. Listeriosis

Tikus banyak membawa bibit penyakit, salah satunya adalah bakteri bernama Listeria monocytogenes. Bakteri ini dapat sampai ke tubuh manusia melalui makanan yang terkontaminasi daging atau kotoran tikus.

Orang yang paling rentan mengalaminya adalah wanita hamil, orang tua, dan bayi yang baru saja lahir. Gejala listeriosis meliputi demam, sakit pada persendian, mual, diare, sakit kepala, kehilangan keseimbangan, hingga kesulitan bernapas.

Penyakit ini tergolong cukup serius. Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), infeksi bisa sembuh setelah pasien menjalani perawatan rumah sakit selama lima hari. Namun penyakit ini bisa memicu infeksi darah dan meningitis.

4. Salmonellosis

Tikus membawa bakteri Salmonella yang berbahaya untuk kesehatan. Umumnya, penyakit ini ditularkan melalui makanan yang terkontaminasi kotoran tikus.

Gejalanya meliputi diare, penurunan berat badan, kram perut, muntah, mual, hingga munculnya darah pada kotoran. Gejala ini biasanya bertahan selama dua hingga tujuh hari, setelah itu pasien akan sembuh. Namun pada sebagian kasus, mereka akan terkena tipus dan harus dirawat di rumah sakit.

5. Demam Gigitan Tikus

Tak selamanya demam gigitan tikus atau rat-bite fever terinfeksi karena gigitan. Konsumsi makanan yang terkontaminasi oleh daging atau kotorannya pun juga bisa menyebabkan penyakit ini.

Baca Juga: Hati-hati! Makan Daging Tikus Bisa Terserang 5 Penyakit Ini
Hati-Hati! 4 Makanan Ini Penyebab Inflamasi

Gejalanya meliputi demam, muntah, sakit kepala, nyeri sendi, pembengkakan sendi, dan ruam. Kondisi tersebut akan mulai muncul setelah tiga hari setelah infeksi. Namun ruam baru akan muncul setelah empat hari dan biasanya berpusat di tangan dan kaki.

Walaupun tergolong jarang, para ahli mengatakan bahwa demam gigitan tikus bisa menyebabkan akibat yang fatal. Beberapa komplikasi yang bisa disebabkannya adalah abses, infeksi hati, ginjal, paru-paru, otak, sistem saraf, dan jantung.