Studi: Domba Betina Ternyata Lebih Suka Kawin dengan Domba Jantan Lemah

Ilustrasi domba. (pixabay)

Editor: Dera - Selasa, 6 April 2021 | 13:10 WIB

SariAgri - Peneliti dari Universitas Republik Uruguay menyebut domba betina cenderung lebih suka kawin dengan pejantan penurut (lemah) dibanding yang dominan dalam kelompok.

Penelitian tersebut menemukan, tingginya intensitas domba dominan dalam proses kawin akan mempengaruhi kuantitas sperma dan merugikan secara genetik.

Dalam studi tersebut, para peneliti memberi peringkat hierarki di antara 8 domba jantan. Para pejantan ini dipasangkan antara domba yang dominan dengan domba yang subordinat atau lebih lemah, kemudian mereka diikat. Selanjutnya mereka memasukan 28 domba betina ke dalam kandang dan membiarkan mereka bergerak bebas.

Para peneliti menemukan bahwa domba betina menghabiskan waktu rata-rata tiga kali lebih lama ketika dikawinkan dengan domba lemah dibandingkan dengan yang dominan. Sementara itu, seperempat dari domba betina menolak mendekati domba jantan yang dominan.

"Disimpulkan bahwa domba betina lebih suka berinteraksi, dipasangkan dan dikawinkan oleh domba bawahan (lemah) daripada oleh domba jantan dominan ketika aktivitas domba jantan dibatasi," kata para peneliti, seperti dikutip Daily Mail.

Melansir dari New Scientist, para peneliti menjelaskan, domba jantan dominan biasanya lebih sering kawin yang menyebabkan mereka kehabisan sperma.

Selain itu, jika domba jantan dominan menjadi ayah dari semua domba dalam kawanannya, keragaman genetik akan berkurang, meningkatkan risiko malformasi dan penyakit dalam kelompok tersebut.

Baca Juga: Studi: Domba Betina Ternyata Lebih Suka Kawin dengan Domba Jantan Lemah
Nyentrik! Peternak Ini Pakai Motor Trail dan Drone untuk Gembala Kambing

Untuk mengatasi masalah ini, domba betina telah mengambil tindakan sendiri dengan beralih ke jantan yang lebih patuh dalam kelompok. Selain menjaga keragaman genetik, domba betina cenderung memilih domba jantan lemah karena dinilai lebih lembut.

"Jantan dominan menunjukkan banyak perilaku yang dapat diartikan sebagai agresif oleh domba betina, dengan gerakan atau aktivitas yang lebih mendadak," ujar Rodolfo Ungerfeld, salah satu peneliti dalam studi tersebut.