Berita Peternakan - Dinas Perikanan dan Satwa Liar AS mengumumkan keberhasilan lahirnya musang berkaki hitam hasil kloning.
SariAgri - Musang berkaki hitam termasuk salah satu spesies hewan yang hampir mengalami kepunahan. Amerika Serikat kini berusaha untuk mengembangbiakkan hewan-hewan yang tengah dalam krisis kepunahan.
Dilansir dari Mashable, Kamis (18/2/2021) Dinas Perikanan dan Satwa Liar AS mengumumkan keberhasilan lahirnya musang berkaki hitam hasil kloning. Para ilmuwan mengkloning Elizabeth Ann dari musang yang mati 30 tahun lalu.
Metode kloning tersebut sejenis dengan Sci-Fi yaitu upaya konservasi yang inovatif. The Fish and Wildfire Service mengatakan semua musang berkaki hitam yang hidup saat ini adalah keturunan dari hanya tujuh musang, yang berarti ada kelangkaan genetik yang mencolok pada populasi yang terancam punah.
Artinya, metode tersebut menambahkan gen baru ke kolam gen, dengan menghidupkan kembali sel musang masa lalu, dapat memperkenalkan gen segar ke dalam populasi.
"Tanpa jumlah keragaman genetik yang sesuai, suatu spesies seringkali menjadi lebih rentan terhadap penyakit dan kelainan genetik, serta kemampuan beradaptasi yang terbatas terhadap kondisi di alam liar dan penurunan tingkat kesuburan," tulis Dinas Ikan dan Margasatwa dalam keterangannya.
Baca Juga: Inspiratif, Wanita Ini Rawat Hewan Terbuang dengan Nyanyian Kasih Sayang
Hobi Sembunyi di Bawah Pisang, Laba-laba Ini Ternyata Paling Mematikan
"Keragaman genetik yang terbatas membuatnya sangat sulit untuk sepenuhnya memulihkan suatu spesies,"tambahnya.
Musang berkaki hitam pernah diyakini punah, tetapi seorang peternak menemukan populasi hewan tersebut pada awal 1980. Mereka tetap menjadi salah satu mamalia darat paling langka yang tersisa di AS.
Seperti banyak spesies yang terancam punah, mereka dihantam berbagai ancaman, yaitu hilangnya habitat liar dan penyakit (wabah sylvatic). Kloning ini dimungkinkan karena para ilmuwan dengan hati-hati membekukan jaringan musang (bernama Willa) di Kebun Binatang Beku San Diego Zoo Global pada tahun 1988.
"Kloning genetik adalah alat baru yang dapat membuka jalan untuk melestarikan spesies yang terancam punah dan terancam dengan melengkapi langkah-langkah tradisional dan terbukti seperti perlindungan habitat, penangkaran, pengendalian penyakit, pengelolaan spesies invasif, dan survei populasi liar," jelas Fish and Wildfire Service melalui akun twitter.