• Home
  • News
  • Pertanian
  • Perikanan
  • Kehutanan
  • Perdagangan
  • Energi
  • Teknologi
  • Agri Channel
  • Podcast
  • Galeri
  • Stories
  • Events
  • Indeks
  • Home
  • News
  • Pertanian
  • Peternakan
  • Perkebunan
  • Pangan
  • Hortikultura
  • Perikanan
  • Kehutanan
  • Perdagangan
  • Energi
  • Teknologi
  • Agri Channel
  • Poscast
  • Galeri
  • Stories
  • Events
  • Indeks
  • Home
  • Peternakan

Kista Ovarium Rentan Terjadi pada Sapi, Begini Cara Mengatasinya

sariagri.id - Jumat, 19 Februari 2021 | 18:20 WIB

Kista Ovarium Sapi, Penyakit Sapi, Sapi Perah peternakan, peternakan sapi, peternakan ayam, peternakan kambing

Ilustrasi Sapi di Padang Rumput. (Pixabay)
Ilustrasi Sapi di Padang Rumput. (Pixabay)

Berita Peternakan - Kista ovarium merupakan salah satu disfungsi ovarium yang paling umum terjadi pada sapi perah.

Penulis: Marthin Budi, Editor: Tatang Adhiwidharta

SariAgri -  Kista ovarium merupakan salah satu disfungsi ovarium yang paling umum terjadi pada sapi perah. Faktanya, sekitar satu dari 10 sapi akan mengalami kistik di beberapa titik dalam hidupnya.

Gangguan reproduksi ini tidak hanya membuat frustrasi, tetapi juga dapat menyebabkan kerugian ekonomi yang cukup besar, karena mengurangi kinerja reproduksi hewan.

Seorang ilmuwan Pennsylvania State University, Michael O'Conner, mendefinisikan kista folikel sebagai yang paling besar dari 17 mm, biasanya disertai dengan satu atau lebih struktur folikel besar lainnya dan tidak ada korpus luteum.

Sebuah folikel menjadi kistik ketika gagal berovulasi dan menetap di ovarium. Kista ini akan sering menghilang dengan permulaan siklus baru. Namun, sapi bisa menjadi kronis, yang berarti kista yang lebih tua diganti dengan yang baru.

Jika sobat agri curiga salah satu hewan peliharaan mengalami kistik, berikut beberapa gejala yang harus diperhatikan:

1. Anestrus, atau kurang panas, adalah tanda paling umum bahwa hewan mungkin mengalami kistik.
2. Pola perilaku estrus yang abnormal, termasuk estrus persisten atau interval estrus yang diperpendek, juga dapat menjadi indikator kista ovarium.

Hewan mana yang berisiko?

Mendiagnosis hewan kistik bisa menjadi sebuah tantangan, tapi hewan tertentu cenderung lebih berisiko daripada yang lain.

“Kondisi ini paling umum terjadi selama 60 hari pertama menyusui ketika sapi mengalami sebagian besar gangguan kesehatan dan berada di bawah tekanan metabolik,” kata O'Connor.

"Beberapa survei menunjukkan bahwa sapi yang mengalami masalah saat melahirkan, seperti kembaran, distosia, retensi plasenta, dan infeksi uterus, lebih mungkin mengalami disfungsi ovarium," imbuhnya.

Baca Juga: Kenali 3 Jenis Pakan Sapi Potong
7 Cara Mencegah Degradasi Fisik Sebelum Penyapihan Pedet

Selain itu, sapi yang lebih tua cenderung mengalami kista ovarium lebih sering dibandingkan sapi muda yang sedang dalam masa laktasi pertama atau kedua.

O’Connor juga mengingatkan, sapi yang dikondisikan secara berlebihan saat masa kering akan 2,5 kali lebih mungkin mengembangkan ovarium kistik setelah melahirkan dibandingkan dengan kawanan dalam kondisi rata-rata.

Pengobatan

Ketika merawat sapi perah yang mengalami kista ovarium, penting untuk mengetahui jenis kista yang dihadapi. Dokter hewan harus dapat mengetahui apakah kista itu folikuler atau luteal, karena kista luteal cenderung lebih besar dan lebih bergejala daripada kista folikel.

"Setiap jenis kista, folikel dan luteal, membutuhkan perawatan hormonal yang berbeda," kata O'Connor.

"Pecah atau aspirasi cairan secara manual dari kista adalah (yang paling tidak) efektif," tambahnya.

Salah satu metode paling umum untuk mengobati kista ovarium adalah dengan menggunakan hormon. Untuk kista folikel, biasanya menggunakan hormon pelepas gonadotropin (GnRH) atau produk seperti hormon luteinizing. Untuk kista luteal, produk prostaglandin (PG) cenderung paling efektif.

Dosis tunggal GnRH atau Human Chorionic Gonadotropin (hCG) diikuti oleh PG, tujuh hari kemudian juga merupakan strategi umum untuk mengobati kista, menurut O'Connor.

Meskipun pengobatan kista ovarium telah berkembang pesat selama beberapa dekade terakhir, mendiagnosis jenis kista dengan benar masih bisa menjadi tantangan. Jika di dalam kawanan ternak Sobat Agri sering muncul hewan kistik secara rutin, Profesor O'Connor menawarkan beberapa tips.

"Memusnahkan sapi kistik kronis, lakukan strategi untuk menghindari sapi kering yang dikondisikan, dan memberikan ransum sapi transisi yang seimbang, tentu akan membantu meminimalkan masalah periparturient sehingga insiden ovarium kistik tetap rendah,” paparnya.

Hal penting lain yang perlu dilakukan adalah menerapkan praktik manajemen terbaik untuk mencegah dan memantau masalah terkait masalah melahirkan seperti kelahiran kembar, distosia, retensi plasenta, dan metritis.

SHARE

  • LINE

TOPICS

  • Peternak Sapi
  • Peternakan Sapi
  • Berita Peternakan
  • Sapi

COMMENTS

Lainnya

  • Budidaya ulat sutera dengan pakan daun singkong.

    Peternakan 36 menit lalu

    Kelompok Tani Gunungkidul Budidaya Ulat Sutera dengan Pakan Daun Singkong

  • Lalu Ijtihadi, Petani Porang Asal Kabulaten Lombok Timur, NTB. (SariAgri/Yongki)

    Pangan 2 jam lalu

    Tergiur Untung Besar, Petani Lombok Mulai Budidaya Porang

  • Ilustrasi jahe (Foto: Pixabay)

    Hortikultura 3 jam lalu

    Banyak Khasiat, Begini Cara Mudah Menanam Jahe di Rumah

  • Rektor IPB University Arif Satria (Foto: IPB University)

    Pertanian 4 jam lalu

    Kebijakan Ekonomi Perlu Difokuskan untuk Memajukan Pertanian

  • Lobster hasil pembudidayaan petambak nasional. (Dokumentasi KKP)

    Perikanan 5 jam lalu

    Pasal Krusial Dalam Pergub NTB Tentang Pengelolaan Sumber Daya Lobster

  • Ilustraasi - Cabai bahan membuat sambal belut asal Lombok. ( Sariagri/ Yongki)

    Pangan 6 jam lalu

    Sambal Belut Asal NTB Diminati Pembeli dari Dalam dan Luar Negeri

  • Areal tanaman padi di Cirebon yang terendam banjir. (Antara/Khaerul Izan)

    Pertanian 7 jam lalu

    Dampak Banjir, 3.074 Hektare Areal Persawahan Padi di Cirebon Gagal Tanam

  • Petani milenial Sandi Octa Susila (IG Sandi Octa)

    Hortikultura 8 jam lalu

    Petani Milenial Asal Cianjur Sukses Kelola Bisnis Pertanian

  • Ilustrasi - Sapi Hereford (Pixnio)

    Peternakan 9 jam lalu

    Kisah Ketangguhan Sapi Kerdil Hereford Penghuni Barn Sanctuary

  • Lahan di kawasan food estate Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah (Kalteng). (SariAgri/Arif Ferdianto)

    Pangan 10 jam lalu

    Jaga Ketahanan Pangan, KemenPUPR Kembangkan Food Estate Berkelanjutan

banner-sariagri.id

Top News

  • Tembakau Berkualitas dari Petani Lereng Gunung Sinabung
  • 5 Tips Memasak Ikan agar Nutrisinya Tidak Hilang
  • Kaya Manfaat, Begini 6 Cara Budi daya Tomat
  • Aneh dan Unik, Ini 7 Tanaman yang Layaknya dari 'Dunia Lain'
  • Agar Produksi Maksimal, Kenali 6 Cara Teknik Budidaya Tembakau
  • Tak Perlu Repot, Begini Cara Mudah Mengukur pH Tanah dengan Kunyit
  • Dua Pelabuhan Perikanan Diproyeksikan Terapkan Eco Fishing Port
  • Hati-hati, Minum Kopi Berlebihan Bisa Pengaruhi Struktur Otak
  • Wow! Sederet Selebriti Dunia Ini Punya Peternakan dan Lahan Pertanian
  • Begini Kata Peneliti Soal Viralnya Ikan Hiu Berwajah Manusia
banner-sariagri.id

TRENDING TAG

  • #Pertanian
  • #Agribisnis
  • #Peternakan
  • #Perikanan
  • #Perkebunan
banner-sariagri.id
logo-sariagri.id

FOLLOW US

app-store-sariagri.id google-apps-sariagri.id

Tentang Kami Syarat & Ketentuan Disclaimer Pedoman Media Siber Karier Hubungi Kami

KATEGORI

  • Home
  • Pertanian
  • Perikanan
  • Kehutanan
  • Perdagangan
  • Energi
  • Teknologi
  • Agri Channel
  • Podcast
  • Galeri

INFORMASI

  • Tentang Kami
  • Syarat & Ketentuan
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
  • Karier
  • Hubungi Kami

© 2021 - Sariagri, All right reserved | page rendered in 0.1090