Albatros, Burung dengan Sayap Terlebar di Dunia yang Mirip Pesawat

Ilustrasi burung albatros. (Pixabay)

Editor: Dera - Selasa, 19 Januari 2021 | 12:30 WIB

SariAgri - Burung albatros adalah salah satu burung laut besar dari keluarga Diomedeidae yang banyak ditemukan di Samudera Antartika dan Pasifik Utara. Albatros dikenal karena kemampuan terbangnya yang luar biasa, bisa mencapai puluhan ribu kilometer tanpa istirahat.

Bahkan teknik terbang burung Albatros ini menginspirasi perancang pesawat terbang asal Jerman Johannes Traugott dengan memetakan pola penerbangan burung albatros dan menerapkannya dalam pembuatan pesawat, khususnya pesawat tanpa awak.

Burung albatros mampu terbang ribuan kilometer tanpa kenal lelah karena menerapkan cara terbang efisien dengan memanfaatkan arah hembusan angin. Teknik terbang yang digunakan burung yang dikenal setia ini adalah dengan cara melayang. Terbang melayang adalah gerakan naik dan turun mengikuti angin untuk mendapatkan energi vertikal dari kemiringan angin.

Albatros akan turun mengikuti kecepatan angin lalu memutar ke arah angin yang lebih lambat di atas air, kemudian naik kembali sampai mendekati batas kecepatan lalu turun lagu dengan kecepatan tinggi untuk mendapatkan tiupan angin lebih kencang dan menahan daya gravitasi begitu seterusnya secara berulang hingga hanya perlu satu kepakan sayap saja untuk bisa terbang sejauh 1.000 km.

Ilustrasi Burung albatros. (pixabay)
Ilustrasi Burung albatros. (pixabay)

Kemampuan burung albatros terbang jauh ditunjang dengan paruh yang besar berujung tajam dan saluran lubang hidung panjang. Saluran hidung albatros berada di sepanjang bagian atas paruh. Saluran ini berguna untuk mengukur kecepatan angin yang tepat pada saat terbang.

Bentangan sayap albatros adalah terlebar dari semua jenis burung, jika diukur dari pangkal sampai ujung sayap bisa mencapai 3,7 meter untuk albatros genus Diomedea. Sayapnya kaku, melengkung dan meruncing pada bagian ujungnya.

Baca Juga: Albatros, Burung dengan Sayap Terlebar di Dunia yang Mirip Pesawat
Mengkhawatirkan! Wabah Flu Burung Kembali Merebak di Asia

Burung albatros juga mempunyai kemampuan memprediksi cuaca, Albatros dari belahan bumi selatan yang terbang ke utara akan mengambil rute searah jarum jam dan albatros yang terbang dari utara ke selatan akan terbang mengambil rute berlawanan arah jarum jam.

Teknik terbang burung albatros sangat menghemat energi sehingga detak jantung saat terbang hampir sama dengan detak jantung saat mereka beristirahat. Aspek paling menyita energi bukanlah saat mereka terbang melainkan saat lepas landas, mendarat dan berburu makanan. Uniknya, kemahiran burung albatros dalam teknik terbang yang efisien ini memungkinkannya untuk tidur ketika sedang terbang.