Kecoak Madagaskar termasuk makhluk prasejarah yang belum banyak mengalami mutasi. Hewan ini pertama kali ditemukan di hutan Madagaskar yaitu sebuah pulau yang terletak di bagian Tenggara Benua Afrika.
Sebagaimana kecoak biasa yang suka memakan sisa-sisa makanan, Kecoa Madagaskar termasuk hewan omnivora yang bisa memakan semua jenis makanan. Namun di habitat aslinya kecoak madagaskar memakan aneka daun yang jatuh ke tanah dan mampu hidup dalam kondisi cuaca apapun.
Karena keunikannya, Kecoak Madagaskar banyak dijadikan hewan peliharaan. Gerakannya yang lambat dan tak memiliki sayap membuatnya lebih mudah dipelihara. Cukup sediakan kandang yang berisi pasir atau serbuk kayu kemudian pakan berupa sayuran, buah-buahan atau pelet.
Ilustrasi kecoak madagaskar. (Foter.com)
Usia Kecoak Madagaskar terbilang cukup lama dibanding kecoa pada umumnya yang hanya mencapai 6 bulan. Kecoak Madagaskar rata-rata bisa bertahan hidup hingga usia 2-3 tahun. Bahkan di peternakan Kecoa Madagaskar bisa hidup hingga usia 5 tahun.
Membedakan kecoa jantan dan betina terbilang mudah yaitu cukup dengan membedakan ukuran tubuhnya. Pejantan biasanya memiliki tubuh lebih besar dan memiliki antena serta rambut-rambut kecil.
Hewan ini berkembang biak dengan telur namun saat keluar dari tubuh induknya sudah menjadi anakan. Sekali bertelur Induk betina mampu menghasilkan 20-40 ekor anakan. Karena mudah diternak kan, banyak yang menjadikannya sebagai pakan ternak yang berprotein tinggi, bahan obat-obatan, kosmetik hingga industri makanan.