Selain Sumber Energi, Eceng Gondok Jadi Pakan Alternatif untuk Itik

Ilustrasi Itik. (Pixabay/ ArtTower)

Penulis: Dera, Editor: Redaksi Sariagri - Sabtu, 2 Januari 2021 | 06:00 WIB

SariAgri - Dalam upaya mencukupi kebutuhan masyarakat Indonesia akan protein hewani, usaha peternakan itik berpotensi untuk terus dikembangkan. Namun hingga saat ini, ketersediaan dan harga pakan ternak menjadi kendala yang kerap mengguncang stabilitas usaha peternakan itik.

Ketersediaan dedak padi sebagai pakan utama itik harus bersaing dengan kebutuhan peternak ayam pedaging dan ayam petelur. Keberadaan dedak padi pun berlangsung musiman yang menyebabkan pakan itu menjadi langka dan terjadi kenaikan harga.

Bahkan, kadang kali terjadi pemalsuan oleh pedagang yang mencampur dedak halus dengan dedak kasar (sekam). Oleh sebab itu, diperlukan inovasi pakan ternak itik sebagai pengganti dedak halus.

Dosen Fakultas Peternakan Universitas Sam Ratulangi Manado, Nontje Juliana Kumajas, menemukan satu solusi dengan memanfaatkan eceng gondok dan jamur sebagai pakan ternak itik. Inovasi tersebut ia tuangkan dalam penelitian gelar Doktornya yang berjudul ‘Evaluasi Nilai Nutrien Eceng Gondok (Eichhornia crassipes) Fermentasi dengan Phanerochaeta chrysosporium dan Trichoderma reesei sebagai Bahan Pakan Pengganti Dedak Halus Terhadap Penampilan Produksi Itik Pedaging’.

Nontje mengatakan bahwa eceng gondok merupakan gulma air yang mudah berkembang biak dan dapat tumbuh dalam kondisi apapun. Sifat tanaman itu dapat mengganggu ekosistem air dan menjadi salah satu faktor penyebab terjadinya pendangkalan air di danau Tondano, Minahasa.

Berita Peternakan - Baca Juga: Mengintip Kecanggihan Drone di Era Pertanian Modern
Biar Lebih Awet, Begini Cara Pengolahan Susu Segar Agar Tak Cepat Basi

Namun apabila dilihat dari kandungan nutriennya, eceng gondok dapat dijadikan sebagai bahan pakan, khususnya di masa kekurangan atau kelangkaan. Eceng gondok juga dikategorikan sebagai bahan pakan sumber energi. Akan tetapi, tingginya kandungan serat kasar sebesar 18%–36% menjadi kendala dalam penggunaannya sebagai bahan pakan unggas.

Diperlukan upaya fermentasi serta penambahan jamur pelapuk putih dan mesofilik untuk meningkatkan nilai nutrisi dengan menggunakan kapang penghasil enzim yang dapat mendegradasi fraksi karbohidrat struktural.

Jamur pelapuk putih (Phanerochaeta chrysosporium) mampu mendegradasi karbohidrat struktural menjadi molekul yang lebih sederhana. Sementara jamur mesofilik (Trichoderma reesei) dikenal sebagai kapang selulolitik, yakni kapang penghasil selulase yang bisa memecah selulosa menjadi glukosa.

Dalam penelitian awal, Nontje melakukan fermentasi eceng gondok menggunakan kombinasi kapang Phanerochaeta chrysosporium dan Trichoderma reesei dengan tiga level dosis inokulum yaitu 2%, 4%, dan 6%. Kesemuanya diinkubasi selama 0 hingga12 hari. Variabel yang diamati meliputi kandungan protein kasar, serat kasar, dan komponen serat kasar (NDF, ADF, Selulosa, Hemiselulosa, dan Lignin).

Hasil terbaik dari tahapan awal digunakan untuk menguji kecernaan pakan yang mengandung eceng gondok pada 20 ekor itik umur 8 minggu. Variabel yang diamati yaitu kecernaan protein kasar, kecernaan serat kasar, dan energi metabolis. Pengamatan tersebut menggunakan rancangan acak lengkap dengan lima perlakuan empat ulangan.

Baca Juga: Selain Sumber Energi, Eceng Gondok Jadi Pakan Alternatif untuk Itik
Biofermentasi Tepung Daun Dadap, Solusi Alternatif Pakan Babi

Dari hasil penelitian itu dapat disimpulkan bahwa fermentasi eceng gondok dengan kombinasi jamur pelapuk putih dan jamur mesofilik dapat meningkatkan kualitas nutrien eceng gondok berdasarkan kriteria peningkatan protein kasar dan energi metabolis, serta penurunan komponen serat kasar yang diperoleh pada dosis inokulum 4 % dengan waktu inkubasi 8 hari.

Penggunaan tepung eceng gondok hasil fermentasi sampai 30 persen dalam pakan ternak menunjukkan adanya peningkatan kecernaan protein kasar, serat kasar, dan energi metabolisme. Semua itu dapat meningkatkan hasil produksi itik pedaging secara kualitas dan kuantitas.

Berita Peternakan - Pria Viral Yang Tidur di Kandang Ayam