Koperasi Peternak Surabaya Ekspor 2.650 Ekor Domba ke Brunei

Ilustrasi peternakan domba. (Pixabay/ Capri23auto)

Editor: Arif Sodhiq - Selasa, 22 Desember 2020 | 07:00 WIB

SariAgri -  Sekitar 2.650 ekor domba dari Koperasi Peternak Indonesia Cita Berdikari Surabaya diekspor ke Brunei Darussalam melalui Terminal 1 Kargo Bandara Internasional Juanda, Sidoarjo. Kegiatan ekspor domba ini dilepas Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.

"Saya mengapresiasi koperasi jasa peternakan karena berprestasi mengekspor domba ke Brunei Darussalam dan juga ke beberapa negara di Timur Tengah," ujarnya di sela pelepasan ekspor domba di Terminal 1 Kargo Bandara Internasional Juanda, Sidoarjo.

Khofifah mengatakan pada Januari 2021 mendatang Kementerian Perdagangan akan membuka rumah ekspor center untuk produk yang akan diekspor. Rencananya akan ada dua opsi penempatan yaitu di Dekranasda Jatim di Juanda atau di wilayah Bubutan Surabaya.

Ekspor ini dinilai Khofifah sebagai prestasi luar biasa karena koperasi peternak dari Jatim mampu menembus pasar internasional. Ini sekaligus menjadi harapan baru bagi peternak domba di Jatim.

Khofifah mengatakan kebanyakan peternak merupakan kaum ibu karena mengurus domba dan kambing tidak terlalu berat. Ke depan, para peternak ini akan dipandu dengan pelatihan agar produktivitasnya semakin meningkat terutama untuk akses ekspor.

Sementara itu Kepala BBKP Surabaya Musyaffak Fauzi mengatakan ekspor ini sejalan dengan salah satu tugas penting karantina pertanian yaitu mendorong akselerasi ekspor, selain melindungi wilayah negara Indonesia dari masuk dan tersebarnya hama penyakit hewan dan tumbuhan.

Baca Juga: Koperasi Peternak Surabaya Ekspor 2.650 Ekor Domba ke Brunei
Kenaikan Tarif Pungutan Ekspor Guna Keberlanjutan Produksi Sawit



"Hal inilah yang mendasari Kementerian Pertanian melalui Badan Karantina Pertanian (Barantan) meluncurkan progam Gratieks (Gerakan tiga kali lipat ekspor). Program ini bertujuan untuk mendorong tumbuh kembangnya ekspor produk pertanian baik dari sisi jumlah eksportir, negara tujuan, maupun ragam komoditas pertanian," jelasnya.

Berdasarkan data otomasi perkarantinaan selama tahun 2020, ekspor sektor pertanian Jawa Timur senilai Rp39 triliun. Sementara nilai ekspor nonpertanian senilai Rp13 triliun.