Topeng Sapi Ini Bisa Mengurangi Emisi Metana

Topeng sapi Zelp untuk kurangi emisi metana (Foto: Istimewa)

Editor: M Kautsar - Senin, 12 Oktober 2020 | 20:30 WIB

SariAgri - Sebuah perusahaan di Eropa tengah melakukan uji coba skala besar perangkat khusus untuk sapi yang dirancang untuk mengurangi emisi gas metana (CH4). Perangkat 'Topeng sapi' ini dirancang oleh ilmuwan dari Argentina Francisco dan Patricio Norris.

Topeng tersebut dipasang di moncong sapi, yang berfungsi untuk menangkap metana yang dihembuskan, kemudian melalui perangkat katalitik khusus metana tersebut akan diubah menjadi kombinasi karbon dioksida dan uap air.

Dilengkapi dengan sensor, topeng ini juga mengumpulkan ratusan ribu titik data setiap hari untuk membantu peternak meningkatkan produksi dan kesehatan hewan, sekaligus mengurangi biaya tenaga kerja.

Topeng sapi ini menggunakan bluetooth hemat energi untuk mentransfer data yang dikumpulkan secara nirkabel ke reseptor yang berlokasi di sekitar peternakan untuk diunggah secara real-time ke cloud.

Zero Emissions Livestock Project (ZELP), perusahaan yang melakukan uji coba ini memiliki perangkat lunak untuk menganalisis data indikator utama yang dikirimkan topeng sapi seperti suhu, pola makan, istirahat atau aktivitas, dan potensi penyakit, dari data.

ZELP akan mengumpulkan seluruh data dari kawanan sapi yang dipasangi topeng, termasuk data emisi metana, informasi kesehatan, dan analisis komparatif.

Jika nantinya perangkat ini sudah diterapkan secara komersial, ZELP akan membantu para peternak menjaga kesehatan kawanan ternaknya dengan mencegah penyebaran penyakit dan mengurangi penggunaan antibiotik.

Untuk menguji dampak mitigasi perubahan iklim, konsentrasi metana diukur dari 4 ekor sapi di dalam 4 ruang berbeda, dua ekor memakai prototipe perangkat dan dua ekor lainnya sebagai kelompok kontrol.

Tes pendahuluan menunjukkan, perangkat topeng tersebut mampu mengurangi produksi gas metana setiap sapi rata-rata sebesar 26,5 persen hingga 32 persen.

"Ini menempatkan solusi kami setara dengan (metode lain) yang terbaik di luar sana, seperti penggunaan pakan tambahan untuk mengurangi metana. Tujuan kami untuk produk akhir adalah untuk menggandakan potensi mitigasi ini," tegas Francisco Norris, salah satu pendiri dan CEO ZELP, seperti dikutip Food and Farming Technology.

Selain menguji coba sensor dan kemampuan pengumpulan data ZELP, tim peneliti juga melakukan sejumlah uji perilaku hewan untuk memastikan penggunaan perangkat topeng ini tidak mengganggu kesejahteraan hewan.

Emisi metana peternakan

Metana yang dihembuskan oleh sekitar 1,6 miliar ternak di seluruh dunia adalah salah satu penyumbang terbesar pemanasan global. Seekor sapi menghasilkan hingga 500 liter metana setiap hari, menurut penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Animal Science.

Karena metana di atmosfer memerangkap panas 85 kali lebih banyak daripada karbon dioksida selama periode 20 tahun, maka metana menyumbang sekitar setengah dari seluruh emisi pertanian dan hampir 10 persen dari total emisi gas rumah kaca.

Emisi metana peternakan berkontribusi lebih besar pada pemanasan global daripada gabungan seluruh industri transportasi. Pengurangan metana akan menjadi langkah penting untuk mencapai tujuan perubahan iklim sesuai Perjanjian Paris 2015.

Baca Juga: Topeng Sapi Ini Bisa Mengurangi Emisi Metana
Ciptakan Burger Pakan, Dua Peneliti UGM Raih Penghargaan

"Di tahun kedua setelah peluncuran, kami memperkirakan ZELP akan mengurangi lebih dari 108.000 ton setara CO2 yang mencapai atmosfer. Dalam 5 dan 10 tahun ke depan, masing-masing akan meningkat menjadi 2 dan 18 juta (ton setara CO2)," kata Norris.

Tim ini melakukan uji coba skala besar di Inggris dan Argentina sepanjang tahun 2020, dengan rencana peluncuran secara komersial pada 2021, dengan perangkat yang lebih kecil. Peternak yang menggunakan perangkat pengurangan gas metana ini akan mendapatkan sertifikat khusus yang bisa dipajang di produk mereka. (Sariagri/Marthin)