Berita perternakan - Untuk menghindari kematian anak kambing pra sapih perlu beberapa pencegahan.
SariAgri - Kematian anak kambing dan domba sebelum masa sapih dapat meningkatkan kerugian bagi peternak. Dikutip dari Kementerian Pertanian, angka kematian anak kambing dan domba pra sapih bisa mencapai 10-50 persen.
Data Puslitbang Kementerian pertanian menyebut, setidaknya ada sembilan alasan yang dapat menyebabkan kematian anak kambing dan domba periode pra sapih yakni induk kesulitan melahirkan, jumlah anak yang dilahirkan, sifat keindukan, faktor genetik, pengaruh iklim, bobot lahir anak, tatalaksana pemberian pakan, perawatan dan infeksi penyakit.
Induk Kesulitan melahirkan
Induk yang mengalami kesulitan melahirkan karena mempunyai tulang pinggul yang kecil, bobot anak yang terlalu besar, posisi janin yang tidak normal. Misal, salah satu kaki depan melengkung ke belakang, kepala mengarah ke belakang, posisi terbalik dan posisi kelahiran kembar yang tidak normal.
Induk-induk yang tidak mendapat pertolongan saat terjadi kesulitan kelahiran, dapat mengakibatkan kematian anak bahkan dapat menyebabkan kematian induknya.
Jumlah anak yang dilahirkan
Jumlah anak sekali lahir yang tinggi, lebih dari 2, sering menyebabkan kematian anak kambing dan domba. Kematian ini terkait dengan rendahnya bobot badan anak dan kurangnya produksi susu induk untuk mencukupi kebutuhan anaknya.
Beberapa induk kambing dan domba tidak menunjukan sifat mau menyusui anaknya. Akibatnya anak kambing dan domba yang dilahirkannya kekurangan susu, dan jika dibiarkan dapat menyebabkan kematian.
Faktor genetik
Terjadinya "in breeding" atau perkawinan antara kambing dan domba yang masih mempunyai hubungan kekerabatan yang sangat dekat, kadang dapat menyebabkan rendahnya kemampuan hidup anak-anak yang dilahirkan. Keadaan ini berhubungan dengan meningkatnya homosigositas gen-gen represif dari sifat yang kurang baik. Sifat-sifat yang kurang baik diantaranya muncul dengan rendahnya bobot badan, dan kelainan genetik lainnya (cacat tubuh).
Pengaruh iklim
Kondisi iklim dan cuaca yang sangat dingin atau panas dapat mempengaruhi kehidupan anak maupun produksi susu induk. Jika tidak dilakukan penanganan terhadap anak pada kondisi iklim atau cuaca yang sangat ekstrim dapat menyebabkan kematian.
Suhu udara yang sangat rendah dan berkepanjangan dapat menyebabkan kematian anak kambing dan domba hingga 30 persen karena menderita hypothermia.
Bobot lahir anak
Anak dengan bobot lahir sangat rendah (kurang dari 1 kilogram), relatif lebih tinggi angka kematiannya, sebaliknya anak yang memiliki bobot lahir terlalu tinggipun juga besar angka kematiannya.
Tata laksana pemberian pakan
Kekurangan nutrisi pada induk bunting dan laktasi menyebabkan kurangnya dan rendahnya produksi susu dan bobot anak. Akibatnya, anak kekurangan air susu, lemah, mudah terserang penyakit dan akhirnya mati. Demikan pula kurangnya mineral dan vitamin terhadap ternak tersebut dapat menyebakan kematian anak.
Perawatan
Perawatan anak periode pra-sapih yang kurang baik akan mempertinggi angka kematian anak. Jika anak terlambat mendapat kolostrum, menyebabkan anak lemah dan mudah terserang penyakit.
Kebersihan dan kenyamanan kandang juga sangat penting untuk diperhatikan. Perawatan setelah kelahiran merupakan hal yang sangat penting untuk dilakukan, karena 70 persen dari total kematian anak pra sapih terjadi pada umur antara 1 hingga 6 hari setelah kelahiran.
Infeksi penyakit
Penyakit-penyakit yang sering menyerang anak kambing dan domba periode pra sapih antara lain adalah mencret dan cacingan. Mencret dapat disebabkan oleh gangguan makanan, bibit penyakit, atau kombinasi antara keduanya. Ternak yang mencret dapat menjadi lemah dan kemudian mati bila tidak mendapatkan pertolongan.
Cacingan dapat disebabkan oleh berbagai jenis cacing yang menginfeksi pada anak kambing dan domba. Ternak yang terkena cacingan memperlihatkan tanda-tanda seperti bulu berdiri, nafsu makan menurun, dan mencret.
Anak kambing dan domba yang terkena cacingan dapat menjadi lemah dan jika dibiarkan dapat menyebabkan kematian. Menurut Balai penelitian Veteriner, kematian yang disebabkan oleh penyakit cacing khususnya pada anak kambing dan domba mencapai 28 persen. (Sariagri.id/Marthin)
Video terkait berita peternakan: