Brachiaria, Rumput Bergizi Tinggi yang Disukai Ternak

Ilustrasi ternak sapi (Foto: Pixabay)

Editor: M Kautsar - Minggu, 26 Juli 2020 | 08:00 WIB

SariAgri - Pakan hijauan merupakan asupan penting ternak ruminansia, seperti kambing, domba dan sapi. Salah satu pakan hijauan yang punya nilai nutrisi tinggi dan disukai ternak yaitu rumput Brachiaria atau orang Jawa menyebutkan rumput blabakan.

Brachiaria merupakan salah satu rumput unggul introduksi yang telah beradaptasi dan dikenal peternak di Indonesia. Rumput ini bisa tumbuh di hampir sebagian besar wilayah Indonesia karena sifatnya yang mampu bertahan di iklim tropis atau humid–sub humids tropis dan toleran terhadap berbagai jenis tanah, termasuk tanah berpasir dan tanah asam.

Rumput Brachiaria terdiri dari tiga jenis yakni Brizantha brachiaria, Brachiaria decumbens, dan Brachiaria humidicola. Ketiganya memiliki kandungan nutrisi yang baik, dicirikan dengan nilai palatabilitas atau tingkat kesukaan yang ditunjukkan ternak dan kandungan protein yang tinggi.

Berikut kandungan nutrien Brachiaria humidicola, yang bersumber dari Laboratorium Ilmu dan teknologi Pakan, Institut pertanian Bogor, 2009.

KandunganNutrien (%)
Bahan kering17,22
Protein kasar8,94
Lemak kasar2,34
Serat kasar27,28
Abu7,65
TDN(Total Digestible Nutrient)43,88
BETN(Bahan Ekstrak Tanpa Nitrogen)57,39

Mengutip informasi Balai penelitian Ternak Kementerian Pertanian, rumput Brachiaria merupakan salah satu rumput gembala yang memiliki produksi lebih baik jika dibandingkan dengan rumput lapangan. Tumbuhnya semi tegak membentuk hamparan dengan ketinggian sekitar 45 centimeter. Budi dayanya bisa menggunakan biji atau pols. Biji yang dibutuhkan per hektar adalah 1,5 –12 kilogram per hektar tergantung pada kualitas biji.

Biji yang akan ditanam sebaiknya ditoreh terlebih dahulu, direndam menggunakan asam sulfat atau disimpan dahulu selama 6-8 bulan sebelum digunakan. Biji kemudian ditanam pada kedalaman kurang lebih 2-4 centimeter. Selain menggunakan biji, rumput Brachiaria brizantha dapat diperbanyak dengan menggunakan sobekan atau stek batang.

Brachiaria tumbuh dengan cepat, dan dapat dipanen atau digunakan untuk pengembalaan ringan (light grazing) pada umur 3-5 bulan setelah biji disebar. Rumput ini bisa tumbuh dengan baik apabila ditanam bersama legum pohon atau herba seperti Desmodium heterocarpon, centrosema pubescens, Pueraria phaseoloides, Stylosanthes, leucaena leucochepala dll.

Baca Juga: Brachiaria, Rumput Bergizi Tinggi yang Disukai Ternak
Benih Jagung Hibrida Toleran Kekeringan Disalurkan ke NTT

Keunggulan Brachiaria lainnya adalah tahan terhadap hama spittlebug (famili Cercopidae). Rumput ini juga dapat terus menerus tumbuh atau dirotasi dengan tinggi pemotongan 20-30 centimeter. Pemanenan dapat dilakukan dengan cara grazing atau sistem cut and carry.

Panen Brachiaria yang dihasilkan mencapai 8-20 ton/ha/tahun, dengan stocking rates 1,5 sapi jantan/ha pada musim kering dan 2,5 sapi jantan pada musim hujan. Sedangkan panen biji dapat diperoleh pada umur rumput 6-8 bulan tergantung pada kondisi lingkungan, hasil panen biji mencapai 100 – 500 kilogram/ha. (Sariagri.id/Marthin)