Indonesia Ekspor Perdana Komoditas Larva Kering ke Eropa

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo melepas ekspor perdana komoditas larva kering jenis Black Soldier Flies (BSF) Ke Negara Inggris sebanyak 7 ton oleh PT Bio Cycle Indo

Penulis: Arya Pandora, Editor: Arif Sodhiq - Kamis, 5 Maret 2020 | 11:23 WIB

Sariagri.id -  

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo melepas ekspor perdana komoditas larva kering jenis Black Soldier Flies (BSF) Ke Negara Inggris sebanyak 7 ton oleh PT Bio Cycle Indo . Larva kering ini sebagai sumber protein campuran bahan pembuatan pakan ternak antara lain seperti pakan unggas dan ikan. Kegiatan ini sebagai bagian upaya Kementerian Pertanian (Kementan) menggenjot PDB Indonesia dan kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan ekspor berbagai komoditas pertanian.

 

Mentan mengatakan, Indonesia memerlukan pelaku usaha yang terus melakukan inovasi untuk menumbuhkan produk ekspor baru atau emerging seperti larva kering ini. Tidak hanya itu, negara tujuan baru pun perlu terus diperluas. Menurutnya, berkoordinasi dan bersinergi memperkuat jejaring antara pemerintah pusat, daerah dan seluruh pemangku kepentingan untuk mendorong potensi ekspor pertanian dalam memasuki pasar global.

 

"Ini luar biasa, menembus Inggris itu adalah pride sebuah negara, dan tidak gampang menembus Inggris. Bogor hari ini mencetak sebuah arah seperti itu. Biasanya kita bisa tembus Inggris setelah melalui Italia atau Jerman, Roma, kalian sudah tembus langsung berarti itu pintu yang bagus untuk pintu pertanian Indonesia kedepan" kata Syahrul  di lokasi pelepasan ekspor di Rumah Pemotongan Hewan (RPH) Bubulak, Kota Bogor Barat. 

  

Tambah Syahrul, produk pertanian yang di ekspor sedapat mungkin sudah dalam bentuk olahan agar dapat memberikan nilai tambah. Manfaatkan fasilitasi KUR yang tersedia, selain untuk meningkatkan pengolahan sehingga dapat diekspor dalam bentuk jadi, atau minimal setengah jadi.

 

"Kalo begitu mari kita rencanakan supaya pengembangannya lebih cepat," ucapnya.

 

Lebih lanjut Syahrul menegaskan ekspor larva ini menjadi bukti nyata untuk membangkitkan minat generasi muda terjun ke sektor pertanian. Ia menilai, ekspor ini mampu menghadirkan kemampuan-kemampuan anak bangsa guna mengoptimalkan sumber daya yang dimiliki. 

 

"Selain itu, produk pertanian memiliki potensi ekspor. Oleh karena itu ini menjadi peluang bagi anak-anak remaja kita, pemuda kita. Pokoknya pertanian itu adalah sesuatu yang pasti, pertanian menjadikan sesuatu agar mereka bisa hidup lebih baik bahkan pertanian adalah solusi dari lapangan kerja yang tersedia di setiap momentum," pintanya.

 

 

Pada pelepasan ekspor ini hadir Wakil Walikota Bogor, Dedie A Rachim. Dalam kesempaa ini, pemerintah Kabupaten Bogor berharap dengan ekspor larva kering ini dapat meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang kebanyakan berasal dari sektor jasa, seperti hotel dan restoran.

 

"Tentunya akan memberikan harapan kota Bogor mendapatkan PAD yang lain yang lebih termasuk juga penyerapan tenaga kerja untuk masyarakat kota Bogor

Baca Juga: Indonesia Ekspor Perdana Komoditas Larva Kering ke Eropa
Ekspor Perdana Larva Kering ke Inggris Sinyal Positif Komoditas Pertanian

 

Perlu diketahui, sebelumnya PT Bio Cycle Indo juga berhasil mengekspor larva yang merupakan komoditas pertanian ke negara berbagai tujuan Jepang maupun Uni Eropa. Jumlah yang telah diekspor bekisar  59,113 ton dengan total nilai penjualan Rp 3,31 miliar dalam kurun waktu tahun 2018-2019. 

 

Pengiriman ekspor dilaksanakan melalui pelabuhan Tanjung Priok dan disertai penjaminan kesehatan dan keamanannya dengan Sertifikat Kesehatan oleh Balai Besar Karantina Pertanian Tanjung Priok, dimana sebelumnya tempat produksi telah ditetapkan sebagai Tempat Tindakan Karantina oleh Menteri Pertanian serta disertifikasi dengan Nomor Kontrol Veteriner.