Inovasi Pupuk Organik Cair Alternatif yang Berasal dari Darah Sapi  

Petugas Dinas Pertanian dan Perikanan Kota Makassar mengambil sampel darah sapi saat pemeriksaan kondisi hewan kurban di Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (14/7/2021). Pemeriksaan tersebut untuk memastikan hewan kurban yang diperjualbelikan di daerah itu dalam kondisi sehat dan memenuhi syarat untuk disembelih pada Idul Adha 1442 H. (Foto: ANTARA FOTO/Arnas Padda)

Penulis: Tanti Malasari, Editor: Dera - Selasa, 3 Januari 2023 | 07:30 WIB

Sariagri - Jika pada umumnya pupuk organik terbuat dari kotoran ternak, ternyata ternyata pupuk juga bisa dibuat dari darah sapi. Darah sapi yang biasanya dihasilkan oleh rumah pemotongan hewan (RPH) dan menjadi limbah ini, diketahui dapat disulap menjadi pupuk organik cair.

Daripada terbuang sia-sia, dan mencemarkan lingkungan karena  berdampak buruk bagi masyarakat, alangkah lebih baik diolah menjadi sesuatu yang bermanfaat, seperti pupuk untuk tanaman.

Pasalnya, limbah darah sapi yang dibuang ke sungai ini bisa memengaruhi kesehatan masyarakat yang ada di sekitar. Bahkan, limbah ini juga dapat meningkatkan risiko penyakit kulit sampai penyakit pernapasan akut. Dalam jangka panjangnya, limbah ini mampu menurunkan kadar oksigen air dan membuat ekosistem di sekitar menjadi terganggu.

Namun, berangkat dari keresahan ini, sejumlah siswa SMK-SMAK Padang berkolaborasi dengan pembimbing menciptakan sebuat inovasi guna mengantisipasi pembuangan limbah darah sapi.

Kemudian, hasil inovasi yang dilakukan ini, diberi nama Pupuk Organik Cair Darah Sapi Rumah Potong Hewan atau disingkat POC Darsa Rupawan. Berdasarkan hasil pengujian, pupuk organik dari darah sapi memiliki manfaat baik untuk menyuburkan tanaman padi, buah, sayur-sayuran, palawija, dan juga jenis tanaman hias.

Baca Juga: Inovasi Pupuk Organik Cair Alternatif yang Berasal dari Darah Sapi  
4 Cara Membuat Pupuk Organik untuk Tanaman yang Mudah dan Anti Ribet

Meski masih belum popular, pupuk organik cair darah sapi telah terdaftar di Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia dan sudah mendapatkan hak paten.

POC Darsa Rupawan pun telah diproduksi melalui teaching factory dari Kemenperin serta didukung oleh 4 RPH. Berkat inovasi terbaru ini, tidak hanya menyelamatkan ekosistem, tetapi juga menjadi solusi dalam mengatasi permasalahan harga pupuk yang melambung tinggi. Dengan begitu, para petani merasa terbantu dan bisa memaksimalkan hasil panennya.