Dampak Erupsi Semeru, 1.800 Ekor Ternak Kesulitan Dapat Pakan

Editor: Tatang Adhiwidharta - Jumat, 9 Desember 2022 | 15:00 WIB
Sariagri - Material vulkanik gunung semeru berupa Awan Panas Guguran, lava pijar dan hujan abu telah meluluhlantakan areal pertanian dan perkebunan di 6 desa yang tersebar di 4 Kecamatan di wilayah di Lumajang, Jawa Timur
Akibatnya, para peternak kambing di wilayah terdampak erupsi semeru kesulitan mendapatkan pakan hijauan. Mereka harus ekstra keras dalam mencari pakan daun tanaman yang terbebas dari paparan abu vulkanik.
Jika pun ada daun dengan paparan abu tipis terpaksa diambilnya, lalu dibersihkannya dengan air, sebelum diberikan kepada ternak. Sebab jika diberikan begitu saja tanpa dicuci dulu, ternak tidak mau makan.
“Ya kalau cuman dikibaskan saja, tetap tidak mau ternak makan. Jadi harus lebih dulu dicuci hingga bersih dengan air, baru diberikan ke ternak. Sebab kalau masih ada sisa abunya, ternak gak mau makan,” terang Thoriq, peternak kambing Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro kepada Sariagri, rabu (7/12/2022).
Tebalnya material abu vulkanik yang mengotori tanaman cukup menyulitkan peternak dalam mendapatkan pakan hijauan. Abu vulkanik yang menempel di tanaman memiliki ketebalan bervariasi.
Terkadang untuk bisa mendapatkan pakan hijauan dengan paparan abu yang tipis atau lahan pertanian yang terbebas dari paparan abu vulkanik, peternak harus mencari keluar desa.
“Seperti di desa kami ini, abu vulkanik semeru cukup tebal yang menutupi dedaunan tanaman. Ketebalan abu sekitar 3 cm sampai 10 cm. memang agak susah mencari daun pakan yang bersih, kalau mau ya harus keluar desa,” imbuhnya seraya menunjukan pakan hijau yang kotor terpapar abu vulkanik.
Sementara itu, mengatasi kesulitan peternak dalam mendapatkan pakan hijauan, Hairil Diani Kepala Dinas Ketahanan pangan dan Pertanian kabupaten Lumajang melakukan upaya droping pakan hijauan kepada para peternak di wilayah terdampak.
“Memang ada banyak laporan peternak yang resah karena sulit mendapatkan pakan hijauan dari tanaman. Sebab sebagian besar lahan pertanian dan perkebunan tertimbun abu, apalagi jenis rumput. Untuk mengatasi ini kami kirimkan pakan hijauan dari luar daerah ke wilayah terdampak,” terang Hairil Diani.
Hairil mengatalkan pakan hijauan yang terpapar abu vulkanik jika dipaksakan diberikan kepada ternak bisa berbahaya dan mengakibatkan kematian ternak.
“Rumput yang akan diberikan pada ternak jika terpapar abu vulkanik agar dicuci dulu, lalu dilayukan dengan menjemurnya, sebelum diberikan pada ternak peliharaannya. Sebab banyak kasus kematian ternak dengan diawali gejala sulit buang hajat dan perut kembung. Saat dibedah perutnya, didapati gumpalan pasir ada di dalam pencernaan ternak,” tuturnya.
Hairil menambahkan butiran debu vulkanik yang menempel di rumput atau pakan hijauan, yang jadi pakan ternak terdapat mineral silika dan belerang.
“Belerang dalam jumlah kecil, menjadi obat pencahar. Tapi, kalau dikonsumsi dalam jumlah besar besar bisa membunuh ternak,” ujarnya.
Butiran silica, imbuhnya, jangan dianggap enteng jika memasuki pencernaan ternak yang memamah biak. Karena pasir silika itu bisa membuat organ rumen, alat pencernaan hewan yang bekerja melumat makanan 24 jam terus-menerus, bisa terganggu fungsinya.
Baca Juga: Dampak Erupsi Semeru, 1.800 Ekor Ternak Kesulitan Dapat PakanTerdampak Erupsi Semeru, Warga Nekat Selamatkan Hewan Ternak
Pihaknya mencatat wilayah terdampak erupsi gunung semeru pada 4 Desember 2022 kemarin, dialami 6 desa, yakni Desa Sumberurip dan Desa Capiturang Kecamatan Pronojowo, Desa Sumbersari Kecamatan Rowokangkung, Desa Sumberwuluh dan Desa Penanggal Kecamatan Candipuro. Kemudian Desa Pasirian Kecamatan Pasirian
“Akibat dampak aktivitas vulkanik gunung semeru, ada sebanyak 1.800 ekor ternak yang terancam kesulitan mendapatkan pakan,” pungkasnya.