Mitos atau Fakta, Sisik Trenggiling Ampuh Atasi Berbagai Penyakit

Penulis: Triana, Editor: Tatang Adhiwidharta - Senin, 21 November 2022 | 20:15 WIB
Sariagri - Siapa disini yang pernah melihat hewan bernama trenggiling? Hewan satu ini mungkin jarang sekali kita jumpai. Pasalnya, hewan nokturnal ini akan aktif ketika malam hari dan akan beristirahat di malam hari.
Meski begitu, ada hal unik yang perlu kamu tahu tentang trenggiling. Konon, kulit trenggiling banyak dicari karena dipercaya ampuh mengatasi berbagai macam penyakit.
Namun, ada fakta yang perlu kamu ketahui juga, Di Indonesia trenggiling termasuk dalam daftar hewan yang dilindungi. Hal itu tercantum dalam UU Nomor 5 Tahun 1990.
Dikutip dari Guardian, sisik trenggiling terbuat dari senyawa yang bernama keratin, kandungan yang sama yang menyusun kuku dan rambut manusia.
Kaldu yang mengandung sisik trenggiling dalam pengobatan tradisional Tiongkok diklaim dapat membantu para perempuan yang memiliki masalah menyusui.
Khasiat lain dari sisik trenggiling yang dipercaya masyarakat Tiongkok adalah mengatasi masalah radang sendi. Sisik trenggiling ini merupakan komoditas yang dicari di pasar luar negeri, terutama Tiongkok, negara Asia Tenggara, dan Afrika.
Berdasarkan situs resmi WWF Indonesia, sisik trenggiling memiliki kandungan zat adiktif Tramadol HCl yang merupakan zat analgesik untuk mengatasi nyeri.
Zat ini biasanya digunakan untuk mengatasi nyeri hebat, akut, atau kronis dan nyeri pasca operasi. Selain itu, zat analgesik pada sisik trenggiling juga konon bisa dijadikan bahan narkoba jenis sabu-sabu.
Perihal sisik trenggiling mengandung zat adiktif sebenarnya belum terbukti kebenarannya. Sebaliknya, sebuah penelitian malah menghasilkan fakta yang menentang hal itu.
Dikutip dari Gardaanimalia, pada 2019, Forensik Ikan dan Margasatwa Nasional Amerika Serikat melakukan penelitian terhadap kemotipe sisik trenggiling. Penelitian itu melibatkan 104 individu trenggiling yang mewakili semua spesies.
Baca Juga: Mitos atau Fakta, Sisik Trenggiling Ampuh Atasi Berbagai PenyakitPeneliti Temukan Gigi Ikan Purba Usia 780.000 Tahun
Hasil penelitian menunjukkan tidak satu pun dari spesimen menunjukkan keberadaan zat adiktif. Berita atau anggapan bahwa sisik trenggiling mengandung analgesik telah dipatahkan oleh hasil penelitian ini.
Dengan kata lain, khasiat sisik trenggiling hanyalah sebuah mitos.Lebih lanjut lagi, rumor terkait kandungan sisik trenggiling yang selama ini beredar harus dikoreksi.
Mereka berharap dengan adanya penelitian ini dapat menurunkan permintaan sisik trenggiling secara global.