Kiat Sukses Budidaya Ikan Lele Berkualitas dengan Kolam Terpal

Penulis: Tanti Malasari, Editor: Dera - Minggu, 25 September 2022 | 11:00 WIB
Sariagri - Ikan lele merupakan salah satu ikan jenis air tawar yang paling banyak dikonsumsi masyarakat Indonesia. Rasanya sangat gurih dan bertekstur lembut, sehingga tidak sedikit yang menggemarinya. Hal inilah yang membuat banyak pegiat usaha tertarik untuk membudidayakan ikan yang satu ini.
Apalagi ikan ini juga tergolong mudah beradaptasi, sehingga membudidayakannya tidak terlalu sulit. Dari beberapa metode, saat ini budidaya dengan menggunakan kolam terpal menjadi yang paling banyak dipilih.
Alasannya karena metode ini, dianggap lebih mudah dan membuatnya tidak memerlukan modal yang besar sehingga bisa dilakukan dalam skala kecil.
Budidaya ikan lele dengan kolam terpal
Namun, bukan berarti Sobat Agri tidak memperhatikan tata cara membudidayakannya. Jika dilakukan dengan tepat, tentu budidaya ini akan menghasilkan ikan lele berkualitas, meski hanya dari kolam terpal.
1. Menebarkan benih
Biasanya pembudidaya, menebar benih ikan lele di kolam terpal dengan kepadatan benih sekitar 100–300 ekor/m3 dengan ukuran benih 7–8 cm. Sedangkan untuk sistem bioflok tingkat kepadatannya sendiri bisa mencapai 1.000–2.400 ekor/m3.
2. Melakukan seleksi benih
Setelah itu, benih-benih lele ini juga perlu diseleksi terlebih dahulu. Proses ini idealnya dilakukan setiap 10–15 hari. Seleksi ini dilakukan berdasarkan grade atau tingkatannya.
Tujuan penyeleksiannya ini yaitu menghindari terjadinya persaingan mendapatkan pakan, kanibalisme antarbenih, menyeimbangkan pertumbuhan di antara benih lele, dan menghemat pelet yang diberikan.
3. Memberikan pakan secara teratur
Jenis pakan untuk lele berbeda-beda, tergantung ukuran lele itu sendiri. Untuk benih lele yang masih berumur dua minggu, sebaiknya diberikan pakan alami berupa protozoa dan zooplankton.
Jika sulit mendapatkannya, kamu juga bisa mengganti pakan alami ini, dengan cacing sutera yang lebih mudah didapatkan. Lalu ketika sudah cukup besar, kamu bisa mulai memberikannya pakan pelet buatan untuk lele, namun pastikan untuk menyesuaikan ukuran peletnya dengan ukuran mulut lele.
Kemudian ketika lele semakin beranjak dewasa, kamu bisa memberikan pakan berupa bangkai ayam yang sudah dibakar atau direbus, cincangan bekicot atau keong, sisa makanan rumah tangga, atau pakan ramuan sendiri yang berbentuk pelet.
Pemberian pakan alternatif ini bermanfaat agar dapat menghemat biaya pakan lalu. Namun, pastikan Sobat Anda juga memperhatikan kualitas dan kuantitasnya agar kesehatan dan pertumbuhan ikan tidak terganggu.
Baca Juga: Kiat Sukses Budidaya Ikan Lele Berkualitas dengan Kolam TerpalBisnis Ternak yang Dianggap Paling Menguntungkan, Tertarik Mencoba?
4. Pemeliharaan
Perlu diingat, ketika kondisi suhu udara yang cukup dingin, ketinggian air pada kolam terpal sebaiknya tidak terlalu tinggi. Hal ini harus dilakukan sejak ikan lele masih berukuran kecil. Jangan lupa juga untuk selalu melakukan pengontrolan air saat musim hujan tiba, terutama jika kolam terpal berada di luar.
Alasannya karena air hujan yang masuk ke dalam kolam terpal dapat menyebabkan air menjadi asam, sehingga dapat membahayakan lele. Namun jika Sobat Agri menerapkan sistem bioflok, sediakan pakan berkualitas dengan aplikasi probiotik dan pemberiannya dilakukan tepat waktu.