Mengenal Sapi Jaliteng, Varietas Sapi Lokal yang Cepat Tumbuh Besar

Penulis: Tanti Malasari, Editor: Dera - Jumat, 23 September 2022 | 07:00 WIB
Sariagri - Ada salah satu varietas sapi lokal unggulan yang berasal dari induk jantan sapi banteng jawa dan indukan betina sapi bali, bernama Sapi Jaliteng. Nama Jaliteng sendiri merupakan singkatan dari Jawa Timur, Bali, Banteng.
Sapi lokal yang didatangkan dari Taman Nasional Baluran, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur ini, memiliki bobot tubuh yang besar dan merupakan turunan dari banteng jawa yang digunakan sebagai indukan jantan.
Adapun yang membuatnya menjadi sapi unggulan, karena Sapi Jaliteng adaptif dan dagingnya minim lemak. Hal ini dikarenakan sapi banteng hidup di habitat tropis sehingga membuatnya tangguh dan sudah beradaptasi turun-temurun.
Selain itu, sapi ini juga memiliki ketahanan tubuh banteng juga lebih kuat sehingga tidak mudah terserang penyakit seperti caplak. Keunggulan lainnya yaitu sapi banteng dikenal akan kemampuan pencernaan yang lebih baik. Faktor utamanya karena keragaman bakteri pengurai yang terdapat di lambung rumennya tergolong tinggi.
Sementara indukan betinanya yang berasal dari sapi bali, memiliki kekurangan sebab sapi ini mengalami inses alias perkawinan sedarah antara anakan dan induknya sendiri. Hal ini membuat kualitas jenis sapi ini tidak unggul dibandingkan lainnya.
Hal ini bisa dilihat dari bobot hingga kecepatan pertumbuhan sapi bali itu sendiri. Oleh karena itu, sapi bali perlu dikawin silang dengan indukan yang masih sejenis tetapi memiliki performa yang baik.
Pada dasar sapi bali merupakan sapi banteng yang mengalami domestikasi. Proses ini membuat sifat liar dari sapi banteng menjadi berkurang, sehingga cocok untuk diternakkan. Terlepas dari kekurangannya, sapi bali memiliki rasa daging manis, sesuai dengan selera orang-orang di Jawa Barat dan Jakarta.
Proses Perkawinan Sapi Jaliteng
Proses perkawinan dua indukan sapi banteng dengan sapi bali ini sendiri, berlangsung di Taman Safari Indonesia 2, yang merupakan kerja sama antara Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur, Balai Besar Inseminasi Buatan Singosari, dan Taman Safari 2.
Perkawinan silang ini terjadi secara alami dan berjalan lancar. Kemudian hasil perkawinan ini, menghasilkan anakan sapi jaliteng yang berbobot 8–9 kg, di mana ukurannya lebih besar dibanding sapi bali.
Baca Juga: Mengenal Sapi Jaliteng, Varietas Sapi Lokal yang Cepat Tumbuh BesarStok Hewan Kurban Berkurang, RPH Surabaya Minta Solusi
Seiring bertambahnya umur, bobot anakan Jaliteng sudah lebih dari 100 kg hanya dalam waktu 6 bulan saja. Dalam pemeliharaannya, setiap pagi Sapi Jaliteng mendapatkan pakan berupa pelet. Namun pakan utama sapi jaliteng tetap rumput, meski sesekali sapi diberikan wortel, kacang panjang, ubi, dan mineral blok yang berfungsi untuk memenuhi kebutuhan kalsium sapi.
Selanjutnya ketika pukul 09:00–15:00 sapi jaliteng dilepaskan ke hamparan rumput, kecuali sapi yang sedang dalam proses pengawinan.