Kabar Gembira, Peneliti Temukan Obat Jantung yang Berasal dari Racun

Ilustrasi Laba Laba Jaring Corong (Pixabay)

Penulis: Triana, Editor: Tatang Adhiwidharta - Selasa, 6 September 2022 | 06:00 WIB

Sariagri - Penyakit jantung merupakan salah satu penyakit yang berbahaya. Korban dari penyakit ini pun tidak sedikit, bahkan banyak sekali korbannya yang meninggal tanpa tahu sebelumnya mereka memiliki riwayat penyakit jantung.

Selain itu, penyakit ini bisa datang kapan saja dan dimana saja tanpa mengenal usia. Tentu sangat menyeramkan bukan?

Akan tetapi, ada kabar baik datang dari sebuah penelitian yang menemukan jika racun dari laba-laba jaring corong dapat dikembangkan untuk membantu pemulihan korban serang jantung dan memperpanjang umur jantung yang digunakan untuk transplantasi.

Dalam portal berita di Independent, meski masih dalam tahap uji klinis, tetapi para peneliti ini berharap penemuan molekul racun laba-laba ini bisa berpotensi sebagai obat mencegah kerusakan akibat serangan jantung dan menyelamatkan banyak jiwa.

Studi yang dipimpin oleh Profesor Peter Macdonald dari Victor Chang Cardiac Research Institute di Sydney, New South Wales dan Dr Nathan Palpant dan Profesor Glenn King dari The University of Queensland (UQ) di Brisbane, Queensland.

“Ini tidak hanya akan membantu ratusan ribu orang yang mengalami serangan jantung setiap tahun di seluruh dunia, tetapi juga dapat meningkatkan jumlah dan kualitas hati pendonor, yang akan memberikan harapan bagi mereka yang menunggu dalam daftar transplantasi,” ungkap Prof MacDonald.

Dr Palpant, dari UQ's Institute for Molecular Bioscience (IMB), menerangkan kandidat obat bekerja dengan menghentikan 'sinyal kematian' yang dikirim dari jantung setelah serangan.

“Setelah serangan jantung, aliran darah ke jantung berkurang, mengakibatkan kekurangan oksigen ke otot jantung. Kekurangan oksigen menyebabkan lingkungan sel menjadi asam, yang bergabung untuk mengirim pesan agar sel-sel jantung mati," kata Dr Palpant.

“Meskipun penelitian selama beberapa dekade, tidak ada yang mampu mengembangkan obat yang menghentikan sinyal kematian ini di sel jantung, yang merupakan salah satu alasan mengapa penyakit jantung terus menjadi penyebab utama kematian di dunia," tambahnya.

Dalam studi ini, para tim peneliti menguji protein yang disebut Hi1a, menggunakan detak sel jantung manusia yang terkena tekanan serangan jantung untuk melihat apakah obat itu meningkatkan kelangsungan hidup mereka.

Hasil yang didapat pun cukup membawa angin segar bagi para peneliti.

“Protein Hi1a dari racun laba-laba memblokir saluran penginderaan asam di jantung, sehingga pesan kematian diblokir, kematian sel berkurang, dan kami melihat peningkatan kelangsungan hidup sel jantung," jelas Prof MacDonald, yang juga seorang ahli jantung senior di Rumah Sakit St Vincent di Sydney.

“Kelangsungan hidup sel-sel jantung sangat penting dalam transplantasi jantung — mengobati jantung dengan Hi1a dan mengurangi kematian sel akan meningkatkan seberapa jauh jantung dapat diangkut dan meningkatkan kinerja jantung. kemungkinan transplantasi yang berhasil," tambahnya.

Biasanya, jika jantung donor telah berhenti berdetak selama lebih dari 30 menit sebelum pengambilan, jantung tidak dapat digunakan.

"Bagi orang-orang yang benar-benar berada di ambang kematian, ini bisa mengubah hidup.” ucap MacDonald.

Studi ini didasarkan pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Prof King, yang mengidentifikasi protein kecil dalam racun laba-laba jaring corong Pulau Fraser yang terbukti secara nyata meningkatkan pemulihan dari stroke. “Kami menemukan protein kecil ini, Hi1a, secara luar biasa mengurangi kerusakan otak bahkan ketika diberikan hingga delapan jam setelah serangan stroke,” kata Prof King.

“Masuk akal juga untuk menguji Hi1a pada sel-sel jantung, karena seperti otak, jantung adalah salah satu organ tubuh yang paling sensitif terhadap kehilangan aliran darah dan kekurangan oksigen," ujarnya menambahkan.

Para peneliti berharap obat ini dapat menyelamatkan banyak jiwa, dengan memberikan Hi1a pada korban serangan jantung ketika mereka berada di ambulans.

Baca Juga: Kabar Gembira, Peneliti Temukan Obat Jantung yang Berasal dari Racun
Agar Tak Terserang Penyakit, Begini 2 Cara Jaga Kesehatan Ayam Broiler

Protein telah diuji dalam sel jantung manusia dan tim berniat melakukan uji klinis manusia, baik untuk stroke dan penyakit jantung, selama tiga tahun ke depan.

Penelitian ini dipublikasikan di Circulation dan didanai oleh The University of Queensland, Australian National Health and Medical Research Council and National Heart Foundation of Australia.