Australia Temukan Jejak PMK di Daging Babi Impor

Babi. (Foto: Unsplash)

Editor: Putri - Rabu, 20 Juli 2022 | 16:55 WIB

Sariagri - Australia mendeteksi jejak penyakit mulut dan kuku (PMK) pada produk hewan impor. Hal tersebut memperdalam kekhawatiran Australia tentang potensi wabah yang dapat menghancurkan industri peternakan nasional.

Mengutip Bloomberg, Rabu (20/7/2022), fragmen virus ditemukan dalam sampel daging babi yang ditawarkan untuk dijual di Melbourne, kata Departemen Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Australia. Jejak demam babi Afrika juga terdeteksi dalam sampel.

Meski tes tidak menunjukkan virus tersebut hidup, petugas tetap menyita produk dari semua supermarket terkait dan gudang di Melbourne.

Sejumlah produk daging babi untuk penjualan eceran di seluruh Australia juga dinyatakan positif mengandung virus demam babi Afrika. Petugas mengamankan produk dan melakukan penyelidikan.

Kedua penyakit itu tidak menimbulkan ancaman bagi kesehatan manusia, kata departemen itu dalam sebuah pernyataan.

Setelah kasus PMK ditemukan di Indonesia, Australia meningkatkan pengawasan dan tindakan di perbatasan untuk mencegah penyakit tersebut. Tikar kaki sanitasi di bandara internasional pun dikerahkan.

Produk yang ditemukan dengan jejak kedua penyakit tersebut diimpor dari Cina, mengutip keterangan Menteri Pertanian Murray Watt.

Hal ini menunjukkan risiko penyusupan tidak hanya terkait dengan barang impor dari Indonesia namun bisa datang dari tempat lain, kata Dewan Industri Daging Australia dalam sebuah pernyataan.

PMK adalah penyakit sangat menular yang menyerang hewan ternak yaitu sapi, domba, kambing dan babi. Penyakit ini ditandai dengan demam dan luka seperti melepuh di lidah dan bibir, di mulut, puting susu dan kuku.

Baca Juga: Australia Temukan Jejak PMK di Daging Babi Impor
Operasi PMK Lombok Barat Terus Dilakukan meski Banyak Hewan Ternak Sembuh

Penyakit ini merupakan ancaman serius bagi industri peternakan Australia senilai 32 miliar dolar Australia. Wabah yang meluas dapat memiliki perkiraan dampak ekonomi langsung sebesar 80 miliar dolar Australia.

Sementara demam babi Afrika adalah penyakit fatal yang berdampak buruk pada populasi babi. Tidak ada vaksin yang efektif untuk melawannya. Demam babi Afrika menyebabkan wabah dramatis di Cina pada 2018, memusnahkan sekitar 400 juta babi dalam setahun.