Penuhi Kebutuhan Dalam Negeri, Mesir Manfaatkan Teknologi Pakan Cina

Ilustrasi peternakan. (Foto: Pixabay)

Editor: Putri - Senin, 18 Juli 2022 | 20:50 WIB

Keahlian Cina dalam teknologi pakan biologis diharapkan dapat membawa manfaat bagi sektor peternakan di Mesir. Kerjasama antara kedua negara telah diperkuat lebih lanjut melalui Belt and Road Initiative/BRI yang diusulkan Cina.

Salah satu proyek kerja sama tersebut baru-baru ini telah diresmikan oleh Presiden Mesir Abdel Fattah El Sisi. Proyek produksi ternak dan susu mencakup 20.000 ternak, empat rumah pemotongan hewan otomatis, dan beberapa pusat penelitian.

Hal itu diharapkan dapat memberikan dorongan pada berbagai proyek yang dilakukan Mesir untuk mencapai swasembada daging dan produk susu.

Populasi Mesir telah meningkat 15 juta orang dalam delapan tahun terakhir. Jika produksi ternak meningkat pada tingkat yang sama, Mesir dapat menjaga harga tidak berubah. Namun, ada variabel lain yang perlu diperhatikan seperti pakan ternak.

Kami tidak menghasilkan cukup pakan ternak lokal. Kami mengimpor dalam jumlah besar dari luar negeri. Kami mengatakan pada diri sendiri bahwa kami harus mengolah lebih banyak lahan untuk menekan biaya,” kata Presiden Sisi.

Mesir mengimpor sekitar 80 persen bahan baku pakan ternaknya dari berbagai negara termasuk Cina. Namun, Cina juga membantu penelitian dan pengembangan yang bertujuan untuk meningkatkan produksi pakan ternak Mesir dengan bantuan bioteknologi.

Profesor ekonomi pertanian dan kepala pusat penelitian gurun Kementerian Pertanian Mesir, Sherif Fayyad, mengatakan bahwa pakan hayati menggunakan limbah dari peternakan, yang lebih bermanfaat daripada membuang atau membakarnya.

Pakan biologis ramah lingkungan dan memungkinkan produksi pakan berkualitas tinggi dari limbah. Selain itu, juga menciptakan lapangan kerja baru, meningkatkan output secara keseluruhan, dan lebih lanjut menggunakan produk pakan hijau, katanya, seperti dikutip CGTN.

Mesir bergantung pada semanggi untuk pakan ternak, tetapi harus membatasi budidayanya untuk meningkatkan produksi gandum. Akibatnya, negara itu menjadi lebih bergantung pada pakan Cina.

Investasi Cina di sektor peternakan mencapai hampir 100 juta dolar Amerika Serikat (AS) atau sekitar Rp1,5 triliun. Investasi tersebut tersebar di lima perusahaan di Mesir yang mempekerjakan sekitar 800 orang. Fayyad percaya, proyek-proyek Cina dapat mengisi kesenjangan besar di sektor peternakan Mesir.

Baca Juga: Penuhi Kebutuhan Dalam Negeri, Mesir Manfaatkan Teknologi Pakan Cina
Selain Jadi Pakan Ternak, Ini Keuntungan Lain dari Lalat Tentara Hitam

Mesir dapat belajar dari pengalaman Cina di bidang ini. Mesir juga menawarkan peluang investasi yang baik bagi perusahaan Cina. Ini bisa menjadi kerja sama yang bermanfaat bagi kedua negara,” kata Fayyad.

Mesir merupakan lokasi strategis di BRI yang menghubungkan perusahaan-perusahaan Cina ke belahan dunia Barat melalui Terusan Suez.